Capaian Vaksinasi di Kukar Rendah, Distribusi Dari Pusat Kurang

Capaian Vaksinasi di Kukar Rendah, Distribusi Dari Pusat Kurang

Kukar, nomorsatukaltim.com- Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kalimantan Timur (Kaltim), rupanya tidak hanya sekadar memantau vaksinasi di SMPN 22 Samarinda saja. Tapi juga memberikan pengarahan kepada 10 kepala daerah kabupaten dan kota di Bumi Etam.

Setidaknya ada tiga fokus utama yang dijelaskan orang nomor satu di Indonesia tersebut. Di antaranya membatasi dan mengurangi aktivitas dan mobilitas masyarakat di daerahnya masing-masing. Mendirikan tempati isolasi terpusat (isoter) dan percepatan pelaksanaan vaksinasi di daerahnya. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kukar, Sunggono, mengklaim apa yang menjadi instruksi presiden sudah dilakukan oleh Kukar. Di mana mulai terlihat mobilitas masyarakat di Kukar dapat terkontrol dengan baik. Dengan berbagai keputusan yang ditetapkan oleh jajaran Pemkab semasa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 ini berjalan on the track. Begitupun dengan pendirian isoter, yang menampung pasien yang terpapar COVID-19. Di RSDC Wisma Atlet Kukar. Bahkan Kukar menjadi satu dari lima kabupaten dan kota di Kaltim yang memiliki fasilitas isolasi tersebut. Hal itu seiring dengan data yang menunjukkan jika jumlah pasien yang ditampung semakin banyak. Ditunjukkan dengan terus bertambahnya tingkat hunian rumah sakit. Atau istilah medisnya Bed Occupancy Ratio (BOR). "Konsekuensi BOR di Kukar itu tinggi, bukan berarti kita gagal, tapi kita mampu mengisolasi warga positif selama ini isoman untuk diisolasi di tempat terpusat," ujar Sunggono pada Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com, Selasa (24/8/2021). Ini pun seiring dengan usaha Pemkab Kukar, untuk mencegah adanya keterlambatan penanganan pada pasien isoman. Setidaknya mengurangi jumlah angka kematian karena COVID-19. Terlihat berdasarkan data yang disajikan dalam pengarahan Jokowi, Kukar menduduki peringkat 5 dari 10 kabupaten dan kota di Kaltim. Dibawah PPU, Balikpapan, Samarinda dan Paser. Dengan persentase angka kematian karena COVID-19 sebesar 2,99 persen. Terkait vaksinasi, Sunggono pun mengklaim terus berjalan. Dengan artian melakukan percepatan vaksinasi. Namun lagi-lagi terhalang dengan jumlah alokasi yang didapatkan oleh Kukar itu sendiri. Bahkan pernah mengajukan permohonan merealokasikan jatah vaksin yang tidak terpakai di daerah lain, untuk bisa digunakan oleh Kukar. Namun hal itu urung terjadi. "Bahkan kita ini di awal-awal pelaksanaannya sudah mendapat apresiasi dari Kemenkes," lanjut Sunggono. Terkait stok vaksin Kukar yang dijelaskan oleh Presiden mencapai 18 ribu dosis. Jumlah tersebut merupakan jumlah dosis yang baru dikirim ke Kukar. Nantinya akan terfokus untuk didistribusikan ke beberapa kecamatan yang hingga saat ini selalu menduduki zona merah. Diantaranya Kecamatan Tenggarong, Tenggarong Seberang dan Samboja. "Itu nanti akan segera didistribusikan, akhir bulan ini optimis terselesaikan di 3 kecamatan itu, dan kasus kemungkinan akan menurun," pungkas Sunggono. (mrf/zul)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: