Diancam Dibunuh, Pria Tua Cabuli Gadis Yatim Piatu di Sebulu

Diancam Dibunuh, Pria Tua Cabuli Gadis Yatim Piatu di Sebulu

Kukar, nomorsatukaltim.com - Seorang pria tua berusia 61 tahun tega mencabuli seorang gadis di bawah umur di Sebulu, Kutai Kartanegara (Kukar).

Peristiwa itu terjadi saat korban ditinggal sang nenek pergi ke kebun. Pria yang juga tetangganya malah leluasa bertindak bejat. Bukan sekali pelaku melakukan tindakan amoralnya. Tapi sudah dua kali pelaku melakukannya. Masing-masing pada bulan Maret dan Juni lalu. Tindakan bejat pelaku pun dilakukan di rumah korban. Di ruang tamu tepatnya. Tak cukup menerima perbuatan keji itu saja, korban yang diketahui seorang anak yatim piatu ini harus menerima ancaman verbal akan dibunuh. Sembari "disogok" uang tutup mulut sebesar Rp 100 ribu. Tentu nilai yang tidak setimpal sama sekali. Dibanding psikologis korban yang dihancurkan oleh pelaku. Kapolsek Sebulu, AKP Agus Kurniadi menceritakan, awalnya laporan kepada Polsek Sebulu, disampaikan dan dilakukan oleh guru pengasuh atau ustazah di pondok pesantren (Ponpes) di mana korban bersekolah. Korban selalu terlihat murung dan sedih. Hingga tidak bersemangat layaknya gadis-gadis seusianya. Ini memancing pertanyaan ustazahnya. Setelah diajak berbicara, akhirnya korban pun bercerita dan mengaku sudah menerima perlakuan tidak senonoh tersebut dari pelaku. Kebetulan pelaku merupakan tetangga dari nenek di mana korban tinggal. Setelah mendengar cerita dari korban, awalnya korban merasa ketakutan karena sudah menceritakan apa yang terjadi. Namun pihak ponpes pun langsung berinisiatif melaporkannya ke Polsek Sebulu. Tidak butuh lama, Polsek Sebulu langsung melakukan penyelidikan. Setelahnya langsung penangkapan kepada pelaku di kediamannya. Penangkapan pun dijelaskan oleh Agus Kurniadi, karena berdasarkan hasil pemeriksaan awal berupa pemeriksaan visum pada korban, ditemukan luka di alat vital korban. Akibat tindakan bejat pelaku kepada korban. "Diamankan di rumahnya, tanpa perlawanan sedikitpun," ujar Agus pada Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com, Selasa (24/8/2021). Pemeriksaan pun terus dilakukan pada pelaku saat ini. Masih mengembangkan dan mendalami apakah ada korban lainnya, yang menjadi sasaran pelaku. Sedangkan korban saat ini masih didampingi oleh ustazah di ponpes di mana dia sekolah. Tentunya diberikan pembinaan dan pendampingan. Bahkan Polsek Sebulu pun menyarankan agar membawa korban ke psikiater di Dinas Sosial (Dinsos) Kukar. Namun diketahui ponpes di mana dia bersekolah pun memiliki bidang konseling tersendiri. Untuk melakukan pembinaan secara mandiri. Begitupun dengan keadaan nenek dari korban. Saat ini dalam kondisi syok. Setelah mengetahui kejadian yang menimpa cucunya. Dia pun tidak menyangka bahwa pelaku yang memang kerap berhubungan baik dengannya, malah tega mencabuli cucu kesayangannya. "Neneknya sempat syok dan gak nyangka, dan sudah kita periksa sebagai saksi," pungkas Agus. (mrf/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: