Mantap! Kaltim Juara Ekspor Nonmigas

Mantap! Kaltim Juara Ekspor Nonmigas

Kalimantan Timur menjadi salah satu penyumbang ekspor nonmigas nasional sepanjang Januari hingga Mei 2021. Hal itu terungkap atas laporan Kementerian Perdagangan.  

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Pekan lalu Kementerian Perdagangan merilis empat provinsi penyumbang ekspor nonmigas terbesar di Indonesia. Empat daerah itu ialah Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Riau.

Benua Etam berada di posisi ketiga dengan kontribusi ekspor nonmigas nasional Januari-Mei 2021 sebesar USD 7,1 miliar. Jawa Barat menjadi provinsi dengan ekspor tertinggi pada periode yang sama yakni USD 13,2 miliar, disusul Jawa Timur dengan nilai ekspor USD 8,3 miliar. Sedangkan di posisi empat besar adalah Provinsi Riau dengan sumbangan ekspor USD 6,9 miliar.

Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim Yadi Robyan Noor mengatakan data itu menunjukkan peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Tahun lalu Kaltim juga berada di posisi ketiga, (namun) dengan kontribusi ekspor nonmigas sebesar USD 5,2 miliar,” ucap Yadi Robyan Noor dalam keterangannya.

"Ada peningkatan jumlah ekspor kurang lebih USD 2 miliar atau meningkat sekitar 36 persen. Cukup signifikan peningkatannya. Ini yang kita pacu agar bisa terus meningkat," imbuh Roby.

Total ekspor nonmigas nasional Januari-Mei 2021 sebesar USD 79,7 miliar, sementara periode yang sama tahun lalu USD 60,9 miliar.

Produk nonmigas yang memberikan kontribusi besar terhadap ekspor nasional itu meliputi batu bara, CPO dan turunannya, pupuk dan bahan kimia anorganik, kayu dan olahannya, ikan dan udang, bahan kimia organik dan aneka produk kimia lainnya.

Roby menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan optimalisasi ekspor nonmigas berupa produk turunan hasil perkebunan, pertanian dan perikanan melalui klaster komoditas.

"Ini kami lakukan agar nantinya mereka bisa melakukan ekspor secara bersama, hingga bisa menekan biaya ekspor dibandingkan jika harus dilakukan masing-masing," terang Roby. Kabar baiknya lagi, pada periode ini ekspor-impor Kaltim mengalami surplus sebesar USD 6,4 miliar.

Selain komoditas perkebunan, ekspor komoditas pertanian juga ikut tumbuh. Bulan ini, Gubernur Isran Noor ikut menyaksikan pelepasan ekspor produk pertanian senilai Rp 746,8 miliar ke tiga negara oleh Presiden RI Joko Widodo.

Dari Kaltim, PT Kutai Refinery Nusantara (KRN) di Kawasan Industri Kariangau (KIK) Balikpapan, menjadi salah satu penyumbang terbesar produk turunan kelapa sawit.

Presiden Jokowi mengapresiasi para petani yang tetap bekerja keras selama pandemi dengan terus memproduksi hasil-hasil pertanian yang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi ekspor ke negara-negara di dunia.

Bahkan disebutkan Jokowi, nilai ekspor komoditi pertanian nasional pada semester 1 tahun ini (periode Januari-Juli) nilainya mencapai Rp 282,86 triliun, naik 14,05 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020 sebesar Rp 202,05 triliun.

"Kepala daerah saya minta terus menggali potensi-potensi komoditi pertanian dalam arti luas di daerah. Serta mendukung para petani menggunakan teknologi untuk meningkatkan produktivitas, serta nilai tambah dari suatu produk pertanian, sehingga makin dikenal luas dan kompetitif untuk pasar dalam negeri maupun luar negeri," kata Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: