KONI Kaltim Minta Atlet Tetap Utamakan Kesehatan

KONI Kaltim Minta Atlet Tetap Utamakan Kesehatan

Samarinda, nomorsatukaltim.com- KONI Kaltim lakukan kunjungan ke tempat latihan atlet. Memastikan program berjalan maksimal. Sekaligus menambah semangat atlet. Jelang berlangsungnya Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, yang kini menyisakan waktu dua bulan.

Zuhdi Yahya didampingi pengurus harian KONI Kaltim meninjau tempat latihan cabor beladiri yang berpusat di Polder Air Hitam. Dojang Taekwondo jadi tempat berkumpulnya tiga cabor yang jadi sasaran kunjungan mereka kali ini. Yakni atlet taekwondo, atlet pencak silat dan atlet anggar. Ketua Umum KONI Kaltim itu mewanti-wanti atlet supaya bisa memaksimalkan waktu tersisa. Terlebih soal bagaimana menjalankan rutinitas latihan di tengah pandemi. Dengan banyaknya keterbatasan pun dengan perilaku protokol kesehatan yang ketat. "Saya ingin lihat langsung atlet dan pelatih bisa jalankan program latihan. PON tidak lama lagi berlangsung, kami harap atlet bisa jaga kesehatan dengan baik," terang Zuhdi. Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) kali ini memang cukup singkat akibat pandemi, yang tentunya berdampak pada anggaran Puslatda. Jika sebelumnya biasa terselenggara sampai enam bulan. Sekarang hanya sanggup di laksanakan selama tiga bulan. Meski demikian atlet harus tetap menjalankan latihan sesuai program pelatih dengan pendampingan tim konsultan. "Tadi konsultan mengatakan, secara umum fisik ada peningkatan. Sudah memenuhi standar. Kita juga masih akan lakukan lagi tes fisik sebelum bertolak ke Papua," tambah Zuhdi. Ia juga menyinggung beberapa cabor yang tidak bisa melangsungkan program try out. Masalah pandemi yang memang menjadi probem nasional. Juga turut berdampak pada atlet. Kewaspadaan mesti diutamakan demi hasil maksimal di Papua. "Kondisi pandemi tentu tak ideal, sebelumnya try out dengan mudah bisa dilakukan. Tapi saat ini, kita juga perlu berfikir dan waspda. Jangan sepulang try out atlet kita terpapar virus. Malah bahaya," tegasnya. Ketika try out berlangsung di luar negeri misalnya, sepulangnya mereka harus menjalani karantina selama 14 hari. Tentu saja dengan kondisi tersebut justru merugikan atlet dan cabornya sendiri. Bahkan sampai saat ini pemberangkatan kontingen masih jadi pembahasan hangat di tubuh KONI Kaltim, terkait dengan segala syarat masuk ke Papua. Dalam kesempatan tersebut, salah satu atlet dari cabor pencak silat Hendra Wakhyu sempat menyampaikan soal kendala selama latihan. Seperti perlengkapakan latiha, mulai dari pedang hingga baju atlet. Menanggapi pertanyaan tersebut, Zuhdi sampaikan bahwa seluruh perlengkapan atlet memang tidak semua bisa langsung tersedia. Mengingat alat perlengkapan anggar harus order dari luar negeri. "Ada beberapa alat yang harus beli keluar negeri memang masih dalam proses pengiriman," katanya. Dalam kunjungannya Zuhdi Yahya di dampingi oleh Rusdiansyah Aras, Sumarlani selaku pengurus harian KONI Kaltim. Termasuk konsultan teknik, Dikdik Jafar Sidik dan Alfons A. Tilung Kabimpres KONI Kaltim, Humas KONI, Zulkarnain dan perwakilan dari Dispora Kaltim, Rasman. (frd/fdl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: