Sarkowi Minta Pemda Beri Beasiswa Anak Yatim Korban COVID-19

Sarkowi Minta Pemda Beri Beasiswa Anak Yatim Korban COVID-19

Samarinda,nomorsatukaltim.com – Tujuh belas bulan sudah pandemi COVID-19 menyerang Indonesia, dan Kaltim khususnya. Di masa itu, banyak anak-anak kehilangan salah satu atau kedua orang tuanya. Kehilangan tulang punggung keluarga dikhawatirkan membuat mereka tak bisa lagi mengakses pendidikan sebagaimana mestinya. Karenanya, Anggota DPRD Kaltim, Sarkowi V Zahry meminta pada gubernur dan kepala daerah Tingkat II untuk memberi beasiswa pendidikan untuk anak-anak yang kehilangan orang tua akibat pandemi.

Pandemi COVID-19 yang belum kunjung mereda tak hanya berdampak besar pada perekonomian dan kesehatan masyarakat saja. Dunia pendidikan juga kocar-kacir dibuatnya. Yang paling sederhana saja, penyelenggaraan proses belajar mengajar terpaksa dilakukan via daring. Walau tak begitu efektif, minimal cara ini bisa membuat generasi penerus bangsa tetap mendapat hak pendidikannya.

Namun tak sampai di situ saja ceritanya. Karena cukup banyak anak-anak usia sekolah yang kehilangan salah satu atau kedua orang tuanya akibat virus corona. Seiring dengan tingginya tingkat kematian akhir-akhir ini. Walau secara umum pendidikan di Kaltim bisa didapatkan secara gratis. Tapi tetap saja ada biaya yang harus dikeluarkan untuk membiayai hal-hal yang tidak masuk dalam tanggungan negara.

Melihat fenomena ini, Sarkowi jadi khawatir. Karena pendidikan memiliki peran besar pada masa depan anak-anak. Bahkan lebih jauh, masa depan bangsa ini tak lepas dari akan menjadi apa anak-anak usia sekolah saat ini.

"Pendidikan itu fase memperbaiki kehidupan dan masa depan. Dengan kehilangan pendidikan, maka bisa kehilangan peningkatan kehidupannya. Masa depan anak-anak itu tidak bisa dibiarkan begitu saja," kata wakil rakyat dari daerah pemilihan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kepada Harian Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com, Selasa, 10 Agustus 2021 pagi.

Untuk itu sambung Sarkowi, kepala daerah di Kaltim perlu mempunyai kepekaan soal ini dan mempunyai goodwill untuk mewujudkannya. Dari kepekaan itu, langkah selanjutnya tinggal pendataan serta update data anak yatim, piatu, dan yatim piatu yang ada di seluruh wilayah Kaltim. Untuk diberi bantuan berupa beasiswa pendidikan.

"Secara teknis gubernur, bupati atau wali kota bisa juga berkoordinasi menyampaikan usulan yang sama kepada pemerintah pusat," kata Sarkowi

Bukan tanpa sebab Sarkowi mengusulkan hal ini. Pekan lalu, ketika melakukan kunjungan ke Desa Bukit Pariaman, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kukar. Salah satu warga yang wafat bernama Budi Catur akibat COVID-19 dan meninggalkan tiga anak usia SD, TK dan usia dua tahun.

 "Anggaran negara atau daerah itu dari rakyat, selayaknya kembali dan dimanfaatkan untuk rakyat," tegas pimpinan Fraksi Golkar DPRD Kaltim ini.

Terlebih di bulan kemerdekaan saat ini. Masih di masa pandemi. Maka ini adalah momentum yang tepat bagi kepala daerah dan aparaturnya untuk lebih hadir lagi ke tengah masyarakat yang membutuhkan. Sarkowi berharap pemerintah daerah bisa segera mengatasi masalah ini. Sebelum menjadi masalah-masalah baru di kemudian hari jika dilakukan pembiaran. ADV/TOP/AVA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: