Warga Perbatasan PPU Banyak Belum Miliki Kartu Identitas

Warga Perbatasan PPU Banyak Belum Miliki Kartu Identitas

PPU, nomorsatukaltim.com - Warga di Penajam Paser Utara (PPU) yang tinggal di dekat perbatasan dengan Kutai Barat (Kubar) belum sepenuhnya terdata. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) PPU akan segera turun ke lapangan.

Fasilitas-fasilitas dasar memang baru masuk di wilayah ini. Pasalnya, baru juga beberapa tahun terakhir pertumbuhan penduduk signifikan di sana. Tepatnya di sekitaran Kilometer 28-32 akses penghubung dua kabupaten itu. Di antaranya fasilitas lembaga pendidikan, Sekolah Filial SDN 005 Penajam. Kelas jauh baru dibuka di sana bulan lalu. Seiring dengan itu, layanan administrasi kependudukan (adminduk) akan menyasar ke wilayah itu. "Layanan jemput bola akan kita arahkan ke sana. Guna mengakomodir kebutuhan identitas warga setempat. Masuk skala prioritas kami itu," ujar Kepala Disdukcapil PPU Suyanto, Minggu (8/8/2021). Namun, dalam waktu dekat program itu dipastikan belum bisa dilaksanakan. Penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 menjadi alasannya. Diketahui PPKM level 4 diperpanjang hingga Senin besok (9/8/2021). "Ya, kalau kebijakan itu tidak diperpanjang, maka layanan jemput bola warga perbatasan bisa segera dilaksanakan," tegasnya. Kebutuhan pelayanan warga setempat dianggap cukup mendesak. Mengingat, ratusan warga hidup di sana. Pun belum memiliki identitas. Akibatnya, mereka kesulitan dalam mengurus berbagai kebutuhan layanan termasuk sekolah. “Warga di sana cukup kesulitan untuk mendapatkan akses pelayanan publik. Karena salah satu kendalanya tidak memiliki identitas, dan sebagian masih buta huruf,” tuturnya. Informasi yang ia terima, ada sekitar 50 kepala keluarga (KK). Jika dihitung rata-rata per KK empat orang maka ada 200 jiwa yang tidak memiliki data diri kependudukan. Sebagian besar, warga di sana berprofesi sebagai pekerja kebun. Adapun, program pendekatan layanan adminduk ke tingkat warga tidak hanya akan dilaksanakan pada warga perbatasan. Selama ini, layanan jemput bola sudah berjalan di beberapa wilayah kecamatan, yakni Sepaku dan Babulu. (rsy/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: