Sumbang Kasus Positif Terbesar, Hajatan di PPU Masih Digelar

Sumbang Kasus Positif Terbesar, Hajatan di PPU Masih Digelar

Hajatan diketahui menyumbang kasus positif COVID-19 terbanyak di Benuo Taka. Tapi masyarakat masih tetap menggelarnya. Petugas pun tak bisa apa-apa.

nomorsatukaltim.com - Dalam penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4, segala bentuk acara mulai resepsi, sunatan dan lain sebagainya tegas dilarang. Tapi faktanya di lapangan, masih ada saja warga yang tetap menggelar.

Meski sudah diwanti-wanti sejak jauh hari. Oleh tim gabungan Satgas COVID-19 bersama TNI-Polri dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), termasuk Satpol PP PPU.

"Padahal sudah disosialisasikan sampai ke lapangan. Tapi masalahnya di situ, warga tetap membuat acara," ucap Plt Kepala Satpol PP PPU, Muhtar, Senin (2/8/2021).

Satpol PP sendiri sudah membentuk tim khusus untuk menangani hajatan itu. Tapi tak membubarkan acara yang sudah tergelar. Ia tak kuasa untuk melakukan itu. Meski sudah jelas tertuang dalam surat edaran nomor 300/219 itu. 

"Jelas melarang, tapi mereka sudah mempersiapkan acara itu jauh sebelum ada edaran. Dikhawatirkan menimbulkan perlawanan sosial," ujarnya.

Salah satu caranya, ya hanya melakukan pendekatan persuasif. Karena sudah terlanjur terlaksana, menegaskan untuk penaatan protokol kesehatan (prokes). Adapun empunya hajatan diminta untuk mengimbau tamu yang datang agar tak terlalu lama berada di tempat. 

"Kami memohon maaf, minta kerja samanya agar bisa dipatuhi," sebut Muhtar.

Hingga 26 Juli hingga 2 Agustus ini saja, tercatat lebih 10 hajatan yang sudah ditemukan. Itu baru yang diketahui saja. Karena dari pengamatan, jumlahnya lebih dari itu. Ke depan, Muhtar meminta masyarakat luas untuk bisa memperhatikan adanya kebijakan pemerintah ini.

Memohon pengertian masyarakat, bahwa yang tengah dilakukan ialah untuk melindungi warga PPU dari paparan COVID-19. 

"Demi kebaikan bersama. Nikah masih diperbolehkan, tapi resepsi kalau bisa ditahan dulu sampai situasi benar-benar aman," tutupnya. (rsy/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: