Bupati Kutim Apresiasi Dapur Umum, Diharap Menular ke Kecamatan Lain

Bupati Kutim Apresiasi Dapur Umum, Diharap Menular ke Kecamatan Lain

Kutim, nomorsatukaltim.com – Dapur Umum untuk membantu pasien isolasi mandiri di Sangatta Utara resmi berjalan. Senin (1/8/2021), sekira pukul 11.00 Bupati Kutai Timur (Kutim) beserta unsur forum pimpinan daerah meninjau langsung. Gerakan yang diprakarsai masyarakat ini diharapkan dapat menular pula di kecamatan lain.

Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman mengatakan, Pemkab Kutim mengaku tidak sanggup untuk membuat dapur umum tanpa adanya inisiatif warga. Begitu pula untuk menjangkau seluruh kecamatan di Kutim. Sehingga ia berharap hal serupa dapat dilakukan di kecamatan lain.

“Kalau bisa dibuat di tingkat RT saja untuk wilayah pelosok. Sehingga dapat membantu warga yang menjalani isolasi mandiri,” ucap Ardiansyah.

Orang nomor satu di Kutim ini menegaskan, dapur umum seperti ini hanya untuk pasien isolasi mandiri. Sehingga jangan sampai dapur umum ini justru tidak tepat sasaran. Hingga mengarah untuk warga yang sehat.

“Jadi ini hanya untuk warga yang isolasi mandiri. Tidak untuk yang lain. Hal ini penting untuk ditegaskan,” kata Bupati.

Sementara itu, salah satu penggagas dapur umum, Eko Sugiarto memastikan gerakan ini bukan sekedar seremonial belaka. Namun harus jadi contoh bagi kecamatan lain untuk bisa mengikuti gerakan serupa.

“Ini bentuk tanggung jawab sosial. Karena kita sebagai manusia tak bisa hidup tanpa sesama,” ucap Eko.

Selain itu, ia juga mengklaim jika kegiatan dapur umum ini murni. Tanpa ada embel-embel kepentingan apapun. Apalagi berangkat dari keresahan warga yang menjalani isolasi mandiri. Sehingga dirasa sulit menurutnya kalau dikaitkan dengan kepentingan tertentu.

“Makanya selain mengandalkan donasi dari masyarakat kami juga dibantu oleh pihak Koramil dan pemerintah,” tuturnya.

Ditanya soal berapa lama dapur umum ini akan berdiri, Ia memastikan akan terus berjalan selama donasi dan bantuan terus berdatangan. Terutama terkait kebutuhan bahan baku masakan. Dengan menyiapkan sebanyak 300 porsi dua kali dalam sehari.

“Kalau bisa sampai kondisi pandemi sudah stabil di Kutim. Tapi kembali lagi dengan kondisi kesiapan bahan yang kami terima,” tandasnya. (bct/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: