270 WBP LPP Kelas IIA Tenggarong Ikuti Vaksinasi Massal

270 WBP LPP Kelas IIA Tenggarong Ikuti Vaksinasi Massal

Kukar, nomorsatukaltim.com - Percepatan vaksinasi massal terus dilakukan di Kutai Kartanegara (Kukar). Kali ini menyasar Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIA Tenggarong, dalam program serbuan vaksinasi TNI/Polri.

Sebanyak ratusan warga binaan perempuan (WBP), jalani vaksinasi untuk dosis yang kedua.

Total sebanyak 270 WBP yang kembali dijadwalkan menerima vaksin. Dengan rincian 261 WBP untuk vaksin yang dosis kedua, 9 WBP sisanya menjalani vaksin dosis pertama. 9 WBP ini dijelaskan oleh Kepala LPP Kelas IIA Tenggarong, Sri Astiana, merupakan WBP yang gagal menjalani vaksin lantaran kondisi kesehatan pada 26 Juni lalu. "Alhamdulillah, pada vaksinasi pertama lalu tidak ada keluhan satu pun dari WBP, baik setelah 30 menit, malam harinya hingga besok harinya," ujar Sri Astiana, Sabtu (24/7/2021). Sementara itu, enam orang mantan WBP LPP Kelas IIA Tenggarong yang terlebih dahulu dinyatakan bebas, dan semoat mengikuti vaksin dosis pertama di Lapas. Astiana mengatakan tetap melakukan komunikasi, baik melalui keluarga atau langsung kepada yang bersangkutan untuk datang ke lapas untuk menjalani vaksin dosis kedua. Jikapun berhalangan datang, Astiana menyebut akan mengarahkan mereka untuk menjalani vaksin di fasilitas kesehatan (faskes) terdekat dengan tempat tinggal mereka. Disisi lain, penanggung jawab sekaligus Koordinator Vaksinasi di LPP Kelas IIA Tenggarong dari RSUD AM Parikesit Kukar, Meriati Herlina, menjelaskan sejauh ini pelaksanaan vaksinasi di LPP Kelas IIA Tenggarong berjalan dengan lancar. Baik itu yang dosis pertama ataupun dosis kedua. Pelaksanaan pun dibantu oleh petugas dari lapas. Meskipun menjalani vaksinasi dosis kedua, pemeriksaan dikatakan Meriati tetap dijalankan. Seperti skrinning kesehatan dasar, memastikan memenuhi syarat untuk divaksin. Memastikan WBP dalam kondisi sehat, dan langsung dilakukan proses vaksin juga dilakukan observasi. "Sejauh ini tidak ada keluhan pada vaksin pertama lalu, hanya pegel dan seputaran itu, tidak ada gejala berat yang dilaporkan," ungkap Meriati. Meriati pun menjelaskan, WBP juga jadi sasaran penting yang harus segera divaksin. Terlebih para WBP diketahui berada dalam satu lokasi dalam waktu lama. Sehingga rentan terjadi penularan secara massif.

"Semua orang wajib divaksin tanpa terkecuali," pungkas Meriati. (mrf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: