Angka Kasus Positif COVID-19 Meningkat, Pemkab Kutim Siapkan Tempat Karantina

Angka Kasus Positif COVID-19 Meningkat, Pemkab Kutim Siapkan Tempat Karantina

Pemkab Kutim gerak cepat mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19. Salah satunya menyiapkan beberapa tempat karantina, terutama bagi karyawan di masing-masing perusahaan.

nomorsatukaltim.com - Hasil evaluasi dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kutim adalah meninjau lokasi karantina. Agar dapat melihat daya tampung dari tempat karantina yang disiapkan. Untuk tempat karantina, Pemkab Kutim melalui Dinas Kesehatan (Diskes) hanya menyiapkan satu tempat. Tetapi untuk pihak perusahaan, diminta dapat menyiapkan tempat karantina sendiri bagi karyawan masing-masing. Maka total ada sepuluh tempat karantina yang ada di Kutim. Dari 10 tempat karantina yang ada, dapat menampung 349 orang (lihat grafis). Saat ini wadah karantina ini menampung sekitar 171 orang yang menjalani proses karantina. Tempat karantina ini yang bakal ditinjau oleh Tim Satuan Tugas COVID-19 Kutim. Hal ini disampaikan dalam rapat evaluasi PPKM Kutim, Senin (12/7/2021) lalu. Komandan Kodim 0909/SGT, Letkol Cze Pabate yang mengusulkan ini. Agar bisa dipastikan proses karantina sudah dijalankan dengan benar. "Kita juga perlu lihat apakah data yang dilaporkan sesuai dengan kondisi sebenarnya. Kita perlu lihat ini," ucap Letkol Cze Pabate saat rapat evaluasi. Selain itu, dirinya juga menyinggung terkait perbaikan mekanisme vaksinasi masyarakat. Karena membludaknya animo warga dikhawatirkan justru menjadi klaster penyebaran COVID-19. "Mungkin bisa dengan memberlakukan sistem formulir, dan hanya dipanggil oleh Diskes yang dapat divaksin," tuturnya. Sementara itu, Kepala Diskes Kutim, Bahrani Hasanal mengatakan, pihaknya sudah meminta kepada perusahaan yang memiliki rumah karantina untuk mengikuti protokol tetap (protap) yang berlaku. Sehingga dapat dipastikan orang yang menjalani karantina bisa nyaman dan tidak semakin tertekan. "Tapi harus memastikan pengecekan suhu badan dan amati kondisi batuk dan sesak nafas," tutur Bahrani. Selain itu, tempat karantina juga harus dipastikan bersih dan sehat. Dengan ketersediaan ventilasi udara yang memadai. Serta harus ada perawat yang bisa memantau perkembangan kondisi orang yang dikarantina. "Harus disiapkan pula konsumsi makanan bergizi. Serta menjalankan perilaku hidup sehat. Seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan lakukan etika batuk dan bersin," bebernya. Diketahui, penambahan kasus COVID-19 di Kutim meningkat pesat. Dalam data yang dirilis Satgas COVID-19 Kaltim per 13 Juli 2021, Kutim mencatat penambahan kasus positif harian sebanyak 164 pasien. Disusul pasien sembuh sebanyak 67 orang, dan korban meninggal sebanyak lima pasien. Angka ini naik dari hari sebelumnya, yakni 12 Juli lalu, penambahan kasus positif mencapai 107 pasien, disusul pasien sembuh 45 orang, dan korban meninggal sebanyak satu pasien. (bct/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: