Doni Handriansyah: Rindu Laras Panjang
Rindu, kata itu menggambarkan kegalauan hati Kepala Rutan Kelas IIB Tanah Grogot, Doni Handriansyah. Sudah lama tak bisa melampiaskan hobi menembaknya.
Paser, nomorsatukaltim.com - Semenjak dipindahtugaskan di Rutan Kelas IIB Tanah Grogot, Januari lalu. Doni tak lagi lagi punya waktu menembak. Tak ayal, selama berada di Bumi Daya Taka, ia baru sekali bisa menyalurkan hobinya. "Rindu sekali. Rasanya puas sekali saat kemarin (beberapa waktu lalu) latihan menembak lagi di Mako Kompi C Tanah Grogot, cukup sedikit mengobati meski baru satu kali," aku mantan Karutan Kelas IIB Bantul dan Ketua Tim Pembangunan Zona Integritas Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Salemba. Ia sangat senang menembak dengan menggunakan senjata laras panjang tipe Senapan Serbu 1. Menembak juga memberikan pelajaran dan banyak manfaat bagi dirinya. Yakni melatih kesabaran, fokus hingga insting. Bukankan itu yang harus selalu diterapkan dalam kehidupan. Jebolan S1 STHI dan S2 Pascasarjana Universitas Indonesia itu mengaku saat menembak pada satu sasaran banyak yang harus diperhatikan. Mulai angin hingga ritme napas ketika hendak mengeksekusi mesti diatur. Itu turut memengaruhi akurasi bidikan. Begitupun insting harus menyesuaikan kondisi lapangan. "Paling asik dengan senjata laras panjang SS1. Untuk akurasi, kalau dengan senapan laras panjang, butuh kesabaran, fokus dan feeling. Tapi melatih tekanan dalam mengambil keputusan cepat itu adalah pistol," kata laki-laki kelahiran Jakarta Pusat 1980 silam itu. Suami Diana Yusuf ini mengaku hobi menembaknya bermula karena tuntutan profesinya. Tepatnya saat bertugas di Lapas Kelas IIA Salemba. Menembak menggunakan senjata jadi pelatihan wajib bagi petugas kemasyarakatan. Usai menjalani pelatihan itu, Doni merasa mengaku lebih tertarik. Tak ayal ia pun kerap latihan sendiri di berbagai pusat pelatihan menembak di Jakarta. "Kalau di Jakarta kebetulan ada lapangan tembak di sana, yakni di Lapas Cipinang. Jadi kalau mau latihan tinggal datang," kata bapak empat anak itu. Selama bertugas di DKI Jakarta, ia tak mengetahui secara pasti berapa kali latihan selama sebulan. Salah satu tempat favorit menyalurkan hobi itu di tempat latihan tembak Plaza Blok M, meski hanya menggunakan peluru karet. "Ya sebulan mungkin bisa 2 sampai 4 kali saat di Jakarta. Kalau selama di Paser baru satu kali. Ya setidaknya sudah mengobati," tutupnya. * Pewarta: Achmad Syamsir AwalCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: