RSUD AM Parikesit Kukar Tambah Ruang Perawatan COVID-19
Kukar, nomorsatukaltim.com - RSUD AM Parikesit Kukar mengambil keputusan untuk mengurangi jatah tempat perawatan non-COVID-19. Memilih menambah kapasitas perawatan untuk pasien terkonfirmasi positif COVID-19. Melihat kondisi gelombang terkonfirmasi positif yang terus bertambah di Kukar.
Sebanyak 30 tempat tidur ditambahkan untuk penanganan COVID-19, atau sekitar 30 persen. Lokasinya pun terletak di Gedung Enggang lantai 3. Ini bukan yang pertama kali, ini yang kedua kalinya rumah sakit daerah tersebut menjadikan Gedung Enggang 3 menjadi tempat perawatan pasien COVID-19. Ini pun dijelaskan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) RSUD AM Parikesit Kukar, Martina Yulianti, merupakan jumlah maksimal yang bisa ditambahkan oleh pihaknya. Melihat kebutuhan ruang perawatan untuk pasien non-COVID-19 yang juga membutuhkan ruang perawatan intensif. Kalaupun ada penambahan tempat isolasi dan perawatan COVID-19 selain rumah sakit, tentu bakal diikuti penambahan tenaga kesehatan (nakes), alat perawatan pendukungnya. "Jadi remnya harus dikencangkan, di hilirnya (tempat perawatan) ada batasnya. Intinya pada masyarakat tempat tidur di rumah sakit terbatas, begitupun dengan nakesnya," ujar Martina pada Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com, Senin (5/7/2021). Dia pun mengatakan saat ini, kondisi ruang Unit Gawat Darurat (UGD) untuk COVID-19 di RSUD AM Parikesit Kukar penuh, bahkan melebihi kapasitas yang tersedia (overbed). Hal ini seiring dengan masifnya gelombang penambahan kasus di Kukar. Begitupun dengan kondisi RS Darurat Wisma Atlet Kukar di Tenggarong Seberang. Data terakhir, sudah lebih dari 50 persen kapasitas di sana sudah terisi oleh pasien terkonfirmasi positif COVID-19, dengan gejala ringan dan sedang tanpa komorbid. "Maunya (kapasitas wisma atlet) ditambah, tapi ada bangunan yang bocor, rusak, dan masih dibetulkan, kondisi saat ini darurat," lanjut Martina. Dia pun meminta masyarakat segera meningkatkan kesadarannya. Mematuhi protokol kesehatan (Prokes) yang sudah ditetapkan selama pandemi COVID-19 belum berakhir. Dia pun mengatakan menolak jika menakut-nakuti masyarakat terkait COVID-19 di Kukar. Karena memang kondisi yang terjadi saat ini memang darurat. Dia pun menyebut masih ada sebagian masyarakat yang masih sembrono menanggapi kondisi COVID-19 di Kukar. Dibanding dengan wilayah lain yang mulai kesulitan mencari rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. "Jadi (jika) ada yang menerjemahkan menakuti, memang kondisinya seperti itu," pungkas Martina. (mrf/zul)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: