Ubrak-abrik Warung Warga, Nyali Preman Ini Ciut Usai Dibekuk Polsek Samarinda Seberang

Ubrak-abrik Warung Warga, Nyali Preman Ini Ciut Usai Dibekuk Polsek Samarinda Seberang

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Lagaknya bak jagoan paling kuat di muka bumi. Memalak adalah kerjaan utama dari pria berpostur gempal ini. Kalau sampai tak diberikan upeti, pilihannya hanya satu. Diajaknya berkelahi. Begitulah Sy. Yang dikenal sebagai preman kampung bernyali tinggi.

Namun fakta berkata lain. Nyali Sy sebenarnya tidak seperti yang digembar-gemborkan. Ibarat kerupuk terkena angin. Melempem. Ya, begitulah mental Sy. Yang menciut ketika diciduk polisi. Tak banyak tingkah. Bahkan terkesan pasrah. Saat dirinya digiring untuk mendekam di balik jeruji besi. Sy terkena karma. Buntut dari perbuatannya yang kerap meresahkan warga. Kali ini dia benar-benar harus berurusan dengan aparat kepolisian. Lantaran telah mengobrak-abrik sebuah warung. Dengan alasan tak terima ditagih uang makan. "Memang sudah sering. Makan tapi enggak mau bayar. Pas ditagih selalu marah-marah," kata Kapolsek Samarinda Seberang Kompol Made Anwara, melalui Kanit Kanit Reskrim Iptu Dedi Seftriadi ketika dikonfirmasi media ini, Kamis (1/7/2021) siang. Disampaikannya, aksi premanisme yang dilakoni Sy itu terjadi pada Selasa (29/6/2021) siang. Kala itu, Pemuda 29 tahun tersebut tengah mengisi perutnya di sebuah warung makan yang terletak di Jalan KH Harun Nafsi, Kelurahan Rapak Dalam, Kecamatan Loa Janan Ilir. Seperti biasa, Sy asal main pergi, usai kenyang memakan makanan yang telah disajikan. Karena sudah terlalu sering makan tapi tak mau membayar. Si pemilik warung akhirnya memberanikan diri untuk menagih. Namun bukannya lembaran rupiah yang diberikan. Sy malah mengeluarkan badik yang selalu terselip di pinggangnya. Singkat cerita, Sy kembali mencak-mencak untuk yang kesekian kalinya. "Pegawai yang nagih itu dilempar ayam goreng dan dikejar. Walau sudah sempat tenang, rupanya sejam kemudian dia kembali lagi, nyerang pegawai warung itu dan membanting handphone pegawai itu," ungkap Dedi. Tak cukup marah-marah. Perabotan di rumah makan pun diobrak-abriknya. Tak sampai di situ, salah satu pegawai bahkan sempat dikejar-kejar menggunakan badik. Warga yang sudah gerah dengan perilaku Sy akhirnya melaporkannya ke Polsek Samarinda Seberang. Tak butuh waktu lama, hanya berselang dua jam Sy diringkus polisi. Melihat aparat berbaju coklat, nyali preman kampung ini seketika luntur. Dan hanya pasrah mengkuti perintah polisi. "Ibaratnya preman kampung lah. Informasi dari pak RT kalau beli di warung selalu enggak bayar juga dan meresahkan, jadi kami amankan," imbuhnya. Dedi menegaskan, pihaknya tetap menindak tegas si preman kampung. Untuk diproses hingga ke tahap pengadilan. "Ini juga sesuai perintah Kapolri melalai Surat Telegram bernomor ST/1251/VI/HUK.7.1/2021 untuk menindak aksi premanisme dan pungutan liar yang menimbulkan keresahan," pungkasnya. (aaa/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: