1 Pendukung Makmur Dilarikan ke Rumah Sakit Usai Ricuh di DPD Golkar

1 Pendukung Makmur Dilarikan ke Rumah Sakit Usai Ricuh di DPD Golkar

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Satu pendukung Makmur dilarikan ke rumah sakit pasca demonstrasi di DPD Golkar, beberapa jam lalu.

Demonstrasi Aliansi Pemuda Aktivis Masyarakat Berau (APA-MB) untuk menolak rotasi jabatan Ketua DPRD Kaltim, Makmur HAPK di Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kaltim, Jalan Mulawarman Samarinda berakhir chaos. Barisan depan Golkar Kaltim yang diisi Angkatan Muda Partai Golkar terlibat cekcok dan saling lempar dengan pengunjuk rasa. Seorang massa aksi mengalami luka lebam di pelipis sebelum polisi membubarkan unjuk rasa dengan kendaraan taktis water cannon. Demonstrasi yang berlangsung selama kurang dari satu jam itu dimulai sekira pukul 12.00 Wita. Massa APA-MB datang ke Sekretariat Golkar Kaltim dengan kekuatan sekitar 100 orang. Mereka mulanya menyampaikan orasi dan membacakan tuntutan. Menolak penggantian Makmur dari kursi Ketua DPRD Kaltim. Masa juga memajang sejumlah atribut aksi di depan sekretariat Golkar. Kerusuhan terjadi dalam durasi sekitar 30 menit setelahnya. Upaya audiensi lapangan antar kedua belah pihak tak berhasil meredam kekacauan. Perwakilan DPD Partai Golkar, Arif Rahman Hakim meminta massa aksi berorasi selama 5-10 menit. Lalu kemudian membubarkan diri. Namun, massa aksi menolak membubarkan diri sebelum bertemu Ketua DPD Golkar Kaltim, Rudy Mas'ud dan atau Sekretaris DPD, Husni Fahruddin. Barisan pengurus Golkar Kaltim dan AMPG kemudian meninggalkan massa ke dalam pagar sekretariat. Lalu mereka meminta polisi membubarkan aksi. "Sesuai komitmen, kami beri waktu 5-10 menit untuk bicara menyampaikan aspirasi," kata Arif Rahman Hakim. Tak lama setelahnya kekacauan terjadi. Massa aksi dan Barisan depan Partai Golkar bentrok di halaman kantor Beringin dalam durasi sekitar 10 menit. Massa aksi yang terluka, yang diketahui adalah adalah Jogras Hutan, Korlap aksi dilarikan ke rumah sakit. Sementara massa lainnya bergerak ke Polresta Samarinda. Mereka mengaku mendapat kekerasan dari kubu Golkar. "Langsung ke Polresta. Ini sudah kekerasan. Kami cuma menyampaikan aspirasi dengan damai. Ini mencedarai demokrasi. Kami akan membuat laporan," ujar seorang mass sebelum membubarkan diri. (das)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: