Suryadi Gunawan: Bina Atlet dari Hasil Panen

Suryadi Gunawan: Bina Atlet dari Hasil Panen

Kemenangan adalah milik mereka yang tekun. Kalimat yang cukup mewakili sosok atlet legendaris asal Kaltim, Suryadi Gunawan. Yang berhasil mempersembahkan trophy internasional dari cabang olahraga gulat. Bermodal ketekunan melewati segala rintangan dalam proses perjalanan mencapainya.

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Terlibat sebagai petarung dalam enam edisi SEA Games sejak 1987 hingga 1997. Ditambah keikutsertaannya di Asian Games 1995 dan 1998. Termasuk dengan Olimpiade 1988 di Korea. Suryadi mengawali semua tahapan dengan susah payah. Menghabiskan waktu remaja dengan menempa diri dengan bertarung dan berlatih. Meninggalkan hobi bermain sepak bola turun temurun di lingkungan militer tempat ia lahir dan berkembang. Sekadar untuk mengisi waktu bersama temannya. Suryadi muda menyadari harus ada satu cabang olah raga yang di tekuni. Pilihan jatuh ke gulat yang pada masanya cukup populer seiring nama besar Iron Sheik, pegulat asal Iran era 1980-an. Sampai akhirnya ia telah jadi seorang pegulat andalan Kaltim untuk mewakili Bumi Etam di kancah nasional. Seiring berjalannya waktu. Kariernya makin meroket melalui berbagai tingkatan ajang kejuaraan internasional. Hingga kini, Suryadi tetap aktif di dunia gulat. Tapi tidak lagi sebagai seorang atlet. Melainkan fokus kepada pembinaan untuk menciptakan pegulat hebat sebagai generasi penerusnya. "Bukan kebetulan, saya tumbuh besar di lingkungan militer yang menjunjung tinggi kedisiplinan. Ketika anak anak asik main bola, saya sadar disitu banyak persaingan dan minim prestasi. Akhirnya gulat yang saya tekuni," katanya, Kamis 24 Juni 2021 Ia memiliki keinginan besar. Kesuksesannya bisa ditularkan kepada generasi muda. Saat ini ia kerap keliling beberapa daerah di Indonesia, mulai dari Medan hingga Papua. Membangun proses pembinaan yang tepat sebagai seorang pegulat. Baginya pegulat tanah air harus sudah siap tampil sebagai juara di Olimpiade 2032 yang Indonesia mengusulkan diri sebagai tuan rumah. "Calon pegulat kita mesti sungguh sungguh mempersiapkan diri. Menyonsong Olimpiade 2032 yang di rencanakan akan berlangsung di Indonesia," tambah uryadi Gunawan. Selain fokus mempersiapkan talenta pegulat yang diharapkan mampu mewarisi kesuksesannya. Sisi lain dari Suryadi Gunawan ternyata adalah seorang yang gemar bercocok tanam. Dari tanaman yang hasil panennya jangka panjang, sampai tanaman musiman seperti jagung, cabe, dan jenis sayuran lain. Keuletan yang dimilikinya untuk menanam kerap mendapatkan hasil yang lumayan. Ia mengisahkan pernah suatu ketika hasil panen dari bercocok tanam itu digunakan sebagai ongkos menghidupi atlet binaannya. Untuk berlatih dan turut serta terjun di ajang kejuaraan. Ketika subsidi atau jatah dari organisasi keolahragaan tak sebanding dengan pengeluaran. Seperti ketika ia mendidik seorang anjal (anak jalanan) tulen, dari yang arogan menjadi pribadi mandiri dan berprestasi. "Alhamdulillah, karena memang hobi. Di manapun tempat yang bisa dimanfaatkan di situlah saya menanam. Pernah sekali hasil panen saya gunakan untuk membina anak jalanan di Jakarta sana untuk berlatih gulat, sampai akhirnya kini dia sudah mandiri dan berprestasi," ungkapnya. Masih banyak tujuan yang ingin ia wujudkan. Di usia yang masuk 57 tahun. Suryadi yang kini mengurus salah satu cabor bela diri IBA. MMA Kaltim juga ABTI Kaltim. Berharap olahraga makin berkembang tidak hanya orientasi pada prestasi. Lebih jauh dari itu olahraga yang dibangun dengan baik akan membentuk karakter sebuah daerah. * Pewarta: Farid Sholahuddin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: