Dalam 2 Tahun, 6 Desa di Kukar Ditarget Mulai Dialiri Listrik 24 Jam

Dalam 2 Tahun, 6 Desa di Kukar Ditarget Mulai Dialiri Listrik 24 Jam

Kaya akan sumber daya alam (SDA) dari sektor migas dan pertambangan, tak serta merta memastikan Kutai Kartanegara (Kukar) terang benderang. Masih ada desa-desa hingga dusun yang belum merasakan nikmatnya listrik.

nomorsatukaltim.com - Meskipun pun ada, paling berasal dari mesin genset. Itupun tidak 24 jam nonstop. Setidaknya masih ada 16 hingga 17 desa yang diakui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar yang belum merasakan listrik secara maksimal. Maka ini akan dikebut secara bertahap, agar masyarakat segera merasakan aliran listrik. "Masih ada 16-17 desa yang belum teraliri listrik, belum bisa nyala, meskipun ada dari genset diesel," ujar Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kukar Sunggono pada Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com, belum lama ini. Sunggono menyebut, dalam dua tahun ini, yakni 2021 dan 2022, setidaknya ada enam desa yang dikebut untuk penyiapan infrastruktur sekaligus memastikan listrik bisa mengaliri enam desa tersebut. Meskipun tidak secara gamblang, desa mana saja yang akan disasar. Tapi yang pasti berdasarkan skala prioritas dan desa mana saja yang bisa dilakukan pembangunan infrastrukturnya secara segera. Kolaborasi pun menjadi langkah utama yang diambil. Seperti bertukar informasi dan kegiatan. Di mana PLN yang menyiapkan pembangunan, dan tugas Pemkab yang menyiapkan data, desa mana saja yang jadi objek kegiatannya. Hingga terbentuk sinergitas antara PLN, Pemkab dan Pemdes yang bersangkutan. Dengan asumsi, perusahaan listrik plat merah tersebut menyiapkan instalasi kelistrikannya. Tugas Pemkab yang memastikan proses penyambungan ke tiap-tiap rumah masyarakat, baik menggunakan dana desa ataupun anggaran dana desa. Pengelolaannya nanti akan dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Seperti pembangunan jaringan listrik komunal yang ada di Desa Muara Enggelam contohnya. "Mudahan bisa dalam dua tahun ini, bisa teraliri listrik," jelas Sunggono lagi. "Harapan bupati menginginkan supaya Kukar itu nantinya bebas dari desa yang tidak teraliri listrik," pungkas Sunggono. Memang permasalahan pemenuhan kebutuhan listrik menjadi kendala nyata yang dirasakan sebagian masyarakat Kukar. Contohnya saja seperti di Desa Sebelimbingan, Kecamatan Kota Bangun. Listrik hanya dirasakan ketika malam hari saja. Itupun berasal dari genset desa, yang pemenuhan bahan bakar solarnya dengan menggunakan alokasi dana desa. Sehingga masyarakat desa itu, hanya merasakan listrik, sejak memasuki malam hari hingga dini hari saja. Selebihnya berteman dengan kegelapan malam hari. Sedangkan pada siang hari sama saja, tidak merasakan listrik dari genset desa tersebut. Itu baru Desa Sebelimbingan saja, masih ada desa-desa lainnya lagi, yang tersebar di seluruh Kukar. Daerah yang terkenal kaya SDA, namun belum bisa membuat desa-desanya terang benderang. (mrf/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: