Sebelum Kick-off Liga 1, Borneo FC Perbanyak Uji Coba
Samarinda, nomorsatukaltim.com- Jelang bergulirnya kompetisi Liga 1 Indonesia yang akan kick-off pada 10 Juli 2021. Tim pelatih Borneo FC menilai masih perlu menjalani beberapa laga uji coba. Untuk meningkatkan kualitas pemain secara individu dan kerja sama tim.
Evaluasi dari hasil training center yang di jalani penggawa Pesut Etam di Yogyakarta selama dua pekan masih menyisakan PR. Jika sebelumnya pelatih sudah merasa cukup soal kondisi fisik pemain. Kesolidtan Hendro Siswanto cs masih perlu peningkatan. Termasuk penyelesaian akhir di depan gawang. Asisten pelatih Borneo FC, Ahmad Amiruddin menjelaskan perlunya jam bermain untuk starting eleven. Setidaknya ada satu atau dua kali uji coba akhir untuk memadukan pemain di atas lapangan. Sehingga diharapkan Pesut Etam sudah bisa tampil trengginas di laga perdana Liga 1 Indonesia nanti. "Masih ada waktu sekitar sebulan lagi. Kita perlu beberapa laga uji coba pematangan sebelum kick-off laga perdana. Kalau bisa sih lawan sesama peserta Liga 1. Sudah kita sampaikan ke manajemen, dan sedang dalam pembahasan," kata Amir. "Termasuk teknisnya di bahas oleh manajemen. Apakah nantinya kita akan berangkat lebih awal atau bagaimananya tunggu saja. Yang jelas tim harus di matangkan," imbuhnya. Disinggung mengenai gelaran kompetisi yang menggunakan sistem berseries. Amir menanggapi kalem. Baginya sistem yang tengah di godok itu tidak terlalu dipersoalkan olehnya. Walau dilihat secara umum tentu memberikan konsekuensi pada sisi fisik dan mental pemain. Karena harus tanding di lapangan netral. "Memang akan menguras tenaga pemain dan mental juga sedikit terganggu. Karena harus main tandang. Jauh dari keluarga dan sebagainya. Tapi kembali lagi, semua tim menghadapi kendala yang sama. Tentunya mereka yang paling siaplah yang bakal banyak bicara di liga nantinya," Ungkap Amiruddin. Ia menegaskan, situasi dan kondisi yang tengah dihadapi oleh banyak negara. Indonesia salah satunya. Dengan adanya pandemi membuat banyak hal mesti dilakukan dengan hati-hati dan kewaspadaan tinggi. Demi kepentingan bersama terhindar dari paparan COVID-19. Dengan catatan tidak meninggalkan esensi dan nilai dari sepak bola. "Secara umum kita perlu bijak melihat. Mungkin dari federasi melihat dari segi aksesnya lebih mudah. Itu mungkin yang dijadikan pedoman yang nantinya akan diputuskan oleh mereka (operator liga)," pungkasnya. (frd/fdl)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: