Pendirian Universitas Pertama di IKN Terus Bergulir

Pendirian Universitas Pertama di IKN Terus Bergulir

PPU, nomorsatukaltim.com - Rencana pendirian Universitas Islam Penajam (UIP) terkini bukan hanya wacana. Aspirasi yang dihimpun dari warga Penajam Paser Utara (PPU) dan disampaikan ke DPRD PPU tak dianggap angin lalu.

Tindak lanjut berduri perguruan tinggi pertama di wilayah yang ditunjuk menjadi lokasi ibu kota negara (IKN) baru ini dibahas ke tingkatan yang lebih tinggi. DPRD PPU rapat dengar pendapat (rdp) di Komisi IV DPRD Kaltim. Bersama dengan jajaran pelopor pendirian kampus. Ketua Yayasan Pendidikan Islam (Yapis) Penajam, Hasanuddin Hakam menjadi motor pendirian universitas. Bergerak sejak pertengahan 2020, ia rajin menggalang dukungan dari masyarakat. Pertama-tama, ia mengungkapkan alasan disematkannya nama Penajam untuk universitas ini. Itu karena pihak yayasan ingin nama tersebut abadi. Sama halnya dengan kampus-kampus lain yang mengikutsertakan nama kotanya. Contoh, Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Institut Teknologi Bandung (ITB). “Kenapa Islam? Karena penduduknya 98 persen memeluk agama Islam. Tapi, tak semua jurusan di dalam tentang ilmu agama, lebih pada pendidikan umum,” bebernya, Rabu, (9/6/2021). Seperti Prodi Komputer, Sistem Informasi, Penyuluhan Pertanian, Administrasi Kesehatan, dan Biologi, serta Pendidikan Agama Islam. Pun dijamin lembaga pendidikan ini bebas untuk siapa saja. Hakam menyebutkan jika tahun ini izinnya keluar, maka proses belajar mengajar sudah berjalan pada tahun depan. “Proses legalitas hukum sudah berjalan. Kalau soal dosen, misalkan kami buka lowongan saya yakin banyak yang tertarik. Terlebih lagi lokasinya di IKN,” tegasnya. Rencana pembentukan UIP sejatinya telah sampai di tahap memohon surat rekomendasi. Dukungan dari Pemkab PPU dan DPRD sudah dikantong. Begitupun mayoritas masyarakat Benuo Taka. "Dari hasil survei dengan sampel ratusan orang dari berbagai RT di Penajam, setuju rencana dibangunnya perguruan tinggi. Dari hasil survei itu juga terungkap banyak lulusan SMA tidak meneruskan ke perguruan tinggi karena persoalan biaya," jelasnya. Komisi IV DPRD Kaltim mendukung penuh rencana rencana ini. Itu yang menjadi kesimpulan rapat itu. Hal itu disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Ya’qub. Ia menyatakan Penajam memiliki perguruan tinggi itu wajib. Kendati demikian, beberapa catatan harus jadi perhatian. Politikus PPP ini menyebut agar pemilihan program studi (prodi) nantinya benar-benar diperlukan. Khususnya menyeimbangkan dengan isu IKN. “Tidak sedikit perguruan tinggi yang sulit bersaing. Oleh sebab itu, pemilihan prodi maupun jurusan merupakan sesuatu yang penting,” ujar Rusman. Lanjutnya, perguruan tinggi dimaksudkan bisa mencetak sumber daya manusia yang berkualitas, profesional dan berintegritas. Yang bisa mengcover berbagai kebutuhan yang diperlukan IKN nantinya. "Sesuai dengan mekanisme, maka komisi IV akan merekomendasikan kepada pimpinan DPRD, termasuk alasan-alasan konkret sehingga perlu dibangunnya Universitas Islam Penajam," ujarnya. Senada, Wakil Ketua Komisi IV, Ely Hartati Rasyid mengatakan selain rekomendasi dianggap krusial. Urusan mempersiapkan program-program studi unggulan juga harus dipertimbangkan. “Semakin banyaknya pendidikan seperti ini, justru akan semakin menambah bagus kualitas sumber daya manusianya. Terlebih lagi menjelang IKN. Kalau saya melihat dari sisi ekonomi, pendidikan itu juga memberi dampak kepada lingkungan sekitar. Menaikkan ekonomi masyarakat setempat,” ungkap dia. Komisi IV menegaskan pihak yayasan sudah menyiapkan segala hal terkait pembangunan universitas. Semua dipaparkan saat audiensi berlangsung. “Ini kan juga dikawal oleh Ketua DPRD PPU. Saya rasa, mereka sudah sangat siap dengan itu dan meminta izin dari sini. Jika semua legalitas hukumnya sudah jadi, segera secepatnya,” lanjut politisi dari Fraksi PDIP ini. Ditemui di kesempatan yang sama, Ketua DPRD PPU Jhon Kenedi mengungkapkan terwujudnya rencana ini akan menjadi titik balik majunya kabupaten termuda kedua di Kaltim. Karena jujur saja, tak sedikit warga di PPU yang putus sekolah ia temui. Umumnya akibat faktor ekonomi dan jauhnya sarana pendidikan. Sebagian besar ada yang bertandang ke Pulau Jawa dan Sulawesi. “Tentu hasil survei ini didorong dengan rencana Yayasan Pendidikan Islam Penajam ini membangun universitas. Tentu akan mempermudah dalam menyiapkan SDM yang selama ini terputus,” ungkapnya. Dia berharap dengan berdirinya UIP ini akan membuat masyarakat terakomodir untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Jhon menambahkan, secara administrasi pihaknya sudah melakukan penjajakan. Mulai dari bawah sampai penyediaan lahan dan rekomendasi dari masyarakat, bupati, tokoh masyarakat, DPRD, hingga ke Pemprov Kaltim. “Artinya, kalau hal itu sudah kita lakukan insyaallah akan terwujud segera. Rencana kita ada pemetaan wilayah di Kecamatan Penajam. Luasan lahan yang ada saat ini ada 4 hektar. Hanya saja sekarang tinggal menunggu rekomendasi dari DPRD Kaltim dan gubernur,” lanjut Jhon. Bicara soal anggaran, prosesnya sedang dijalani dulu. Jika sudah berjalan, rencana anggaran akan dibuat lagi untuk pembangunannya. Tahap administrasi juga sedang berjalan. “Lebih dari 300 RT itu semua mendukung. Apalagi tokoh masyarakat. Adanya dukungan seperti ini, semangat kami akan terdorong untuk rencana percepatan UIP,” tutup Jhon. (rsy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: