Imbas Air Mahakam Bangar, Pembudidaya Keramba Rugi Puluhan Juta

Imbas Air Mahakam Bangar, Pembudidaya Keramba Rugi Puluhan Juta

KUKAR, nomorsatukaltim.com - Fenomena air bangar, atau penurunan kualitas air Sungai Mahakam secara drastis terjadi dalam beberapa hari belakangan. Hal ini cukup memukul telak pengusaha pembudidaya ikan keramba yang ada di Kutai Kartanegara (Kukar).

Seperti yang dirasakan salah satu pembudidaya ikan keramba yang ada di Kecamatan Loa Kulu. Yang memang dikenal sebagai kampung keramba. Karena hampir sepanjang Mahakam di Loa Kulu dan sekitarnya banyak didapati pengusaha keramba.

Dia harus sedikit mengernyitkan keningnya. Lantaran sekitar 2 ton ikan yang ada di puluhan kotak keramba miliknya mati, karena fenomena alam ini. Itu baru budidaya produksi miliknya saja, belum lagi yang bermitra dengan pembudidaya keramba lainnya. Jika dihitung-hitung, puluhan juta rupiah dia merugi karena fenomena air bangar ini.

"Kita produksi ikan nila, ikan mas juga ada. Malah indukannya yang mati," ujarnya Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com, Rabu (9/6/2021).

Dia membenarkan hampir tidak ada lagi oksigen yang tersedia di Sungai Mahakam. Itu didapatkannya berdasarkan alat hitung khusus. Untuk mengetahui kadar oksigen dalam air.

Berbagai cara coba dilakukan mencegah potensi kerugian semakin bertambah, seperti memberikan alat yang mampu menambah jumlah oksigen di dalam kotak keramba miliknya. Serta menambah jumlah kotak keramba lagi, memisahkan dan membagi jumlah ikan, fungsinya agar ikan lebih leluasa mendapat oksigen.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar, Muslik mengatakan bantuan pun bisa saja diberikan kepada pembudidaya ikan keramba di Kukar. Namun pemberian bantuan tetap melalui mekanisme pengajuan ke DKP Kukar, dan untuk pembudidaya yang tergabung dalam kelompok budidaya ikan (Pokdakan).

"Biasanya kalau pembudidaya yang tergabung dalam kelompok, kami siap membantu, lewat usulan. Sebenarnya kalau kondisi seperti ini memungkinkan diberi bantuan," kata Muklis.

Meskipun sebelumnya DKP Kukar belum lama ini sudah mengimbau kepada pembudidaya ikan akan kejadian fenomena air bangar ini. Terkait jenis bantuannya, Muklis mengatakan bantuan berupa benih ikan dan pakan ikan. Ini dilakukan DKP Kukar agar memastikan para pembudidaya bisa bangkit kembali pasca kejadian ini.

"Supaya usahanya kembali lagi," lanjut Muklis.

Langkah-langkah diklaim Muklis sudah dilakukan DKP Kukar dan diimbau kepada pemilik keramba. Seperti mengurangi kepadatan jumlah ikan di dalam keramba, melakukan penambahan oksigen, menarik kotak keramba ke daerah yang aman dari keadaan bangar. Dan langkah terakhir dengan memanen ikan, untuk mengurangi kerugian lebih banyak lagi.

Personel DKP Kukar pun diakuinya sudah diturunkan. Dengan melakukan pengecekan kualitas air. Karena fenomena menyebabkan oksigen terlarut didalam air, dan pH-nya menurun drastis. (mrf/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: