Rahmad Mas’ud Dilantik, Gubernur Kaltim Percaya Bawa Kemajuan

Rahmad Mas’ud Dilantik, Gubernur Kaltim Percaya Bawa Kemajuan

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Rahmad Mas'ud resmi menjabat wali kota Balikpapan periode 2021-2024. Pelantikan berlangsung di Lamin Odah Etam Komplek Gubernuran Kalimantan Timur, Senin (31/5/2021) siang. 

Pembacaan sumpah jabatan dan Surat Keputusan Pengangkatan Rahmad Mas'ud ditirukan Gubernur Kaltim Isran Noor. Hajatan pelantikan ini berlangsung syahdu. Pelantikan yang sejatinya berpasangan, dijalaninya seorang diri. Tanpa pasangan yang mendampinginya memenangi kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Balikpapan, Desember 2020 lalu; Thohari Aziz. Yang diketahui berpulang pada akhir Januari lalu.  Namun, tampak pelantikan tersebut dihadiri istri mendiang Thohari Aziz, Risti Utami. Terlihat hadir juga di ruang penyematan tanda jabatan wali kota Balikpapan itu, saudara-saudara Rahmad Mas'ud. Di antaranya anggota DPR RI, Rudi Mas'ud, Bupati PPU Abdul Gafur Mas'ud. Anggota DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas'ud, serta kerabat keluarga lainnya.  Rahmad Mas'ud diketahui melanjutkan kiprahnya sebagai wali kota, setelah sebelumnya mendampingi wali kota purna bakti; Rizal Effendi, yang habis masa jabatannya 30 Mei 2021 kemarin.  Dalam sambutannya, Isran Noor menegaskan, bahwa wali kota bukan merupakan bawahan dari gubernur. Alih-alih kepala daerah adalah mitra kerja dan mengemban fungsi koordinasi dengan pemerintah provinsi.  "Kecuali itu instruksi pemerintah pusat. Gubernur hanya bisa memberikan instruksi sesuai arahan dari pemerintah pusat," ucap Isran.  Isran turut menyampaikan duka cita mendalam atas ketidakhadiran Thohari Aziz dalam pelantikan itu. Ia berpesan agar pemilihan wakil wali kota pengganti nantinya, dijalankan sesuai dengan mekanisme dengan sebaik-baiknya.  "Kita percaya Balikpapan dapat maju dan berkembang dalam kepemimpinan Rahmad Mas’ud,” ujarnya meyakinkan.  Sementara Rahmad Mas'ud dalam sesi wawancara mengatakan, pada langkah pertama memulai kepemimpinannya ia akan mengakselerasi penanganan COVID-19 di Kota Minyak.  Yang kedua, yakni pemulihan ekonomi. Melalui focus program 100 hari kerja yaitu pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).  Ia yakin, dengan meningkatkan taraf UMKM Balikpapan bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi.  "Mudah-mudahan dengan pengalaman saya sebagai pengusaha dan pedagang, akan mampu berkolaborasi dengan para pelaku usaha untuk menghidupkan industri-industri kecil di Balikpapan," tuturnya.  "Intinya, Balikpapan akan selalu siap berbenah diri untuk menjadi salah satu kota terkemuka di Indonesia. Apalagi dengan adanya IKN. Balikpapan sebagai penyangga tentunya akan memanfaatkan potensi itu untuk membangun dan menghidupkan seluruh aspek termasuk ekonomi, lapangan kerja dan lain-lain," tuntasnya. (das)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: