Pasien Dioperasi saat Blackout, RSUD Panglima Sebaya Gunakan Senter untuk Penerangan

Pasien Dioperasi saat Blackout, RSUD Panglima Sebaya Gunakan Senter untuk Penerangan

Paser, nomorsatukaltim.com - Pemadaman total atau blackout yang terjadi, Kamis (27/5/2021), berdampak pada pelayanan kesehatan. Salah satunya di Rumah Sakit Panglima Sebaya atau RSUD Panglima Sebaya, Kabupaten Paser.

Pelaksana tugas (Plt) Bidang Pelayanan Penunjang Medik RSUD Panglima Sebaya, dr Kamal Anshari, SP THT-TL, menyebut, saat terjadi blackout tengah melakukan operasi kepada dua orang pasien. Alhasil, pemadaman total itu mengganggu kinerja dalam memberikan pertolongan medis. Mesin anastesi mati. Saat blackout, genset di RSUD Panglima Sebaya juga mengalami kerusakan. Dalam keadaan darurat, pihak rumah sakit mengambil langkah secara manual. Yakni penerangan lampu ke pasien menggunakan senter ponsel. "Alhamdulillah, berjalan lancar. Meski dengan penerangan yang kurang," katanya, Jumat (28/5/2021). Bilangnya, dalam standar akreditasi rumah sakit, listrik padam tidak boleh lebih dari 3 menit. Beruntung. Pasien COVID-19 yang dirawat di ruang isolasi, saat blackout tidak ada yang memerlukan ventilator. "Ada 3 kamar pelayanan yang kami khawatirkan. Yakni ICU, kamar operasi, dan isolasi," tuturnya. Ia berharap, persoalan genset rusak dapat ditangani. Saat ini telah membuat laporan kepada instansi terkait, untuk memberikan perhatian khusus. Informasi yang diterimanya dari pihak Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS), kalau persoalan kelistrikan, tidak bisa diduga. "IPSRS setiap bulannya melakukan pengecekan. Meski jarang sekali mengalami pemadaman listrik. Pun dengan bantuan hibah genset dari pihak PLN selalu dicek. Tapi, sampai saat ini belum pernah diujicoba," ungkap Kamal Anshari. Terpisah, Kepala Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Tanah Grogot, Ariyanto mengatakan, sejauh ini belum mendengar adanya laporan masyarakat yang komplain langsung terkait blackout itu. Berhembus kabar, Jika manajemen PLN bakal memberikan kompensasi kepada masyarakat. Yakni pengurangan pembayaran bagi tagihan pelanggan. Serta penambahan kWh untuk pembelian voucher, bagi pelanggan yang menggunakan listrik token. Terkait kompensasi. Ariyanto tak berani bersuara lebih jauh. Menurutnya, perihal itu hanya bisa disampaikan oleh tingkatan lebih tinggi di atasnya. "Untuk kompensasi kami tak bisa ngomong. Karena satu pintu dari UIW (Unit Induk Wilayah) Kaltimra. Gangguannya apa, saya juga enggak bisa ngomong. Untuk sekarang, saya belum bisa ngomong seperti apa jelasnya. Takutnya tak sesuai," tuturnya. Untuk di Kabupaten Paser, listrik nyala secara bertahap. Tak bisa sekaligus. "Untuk semua kecamatan, sudah nyala sebelum pukul 23.00 Wita," tandas Ariyanto. (asa/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: