Dianggarkan Rp 15 Miliar, Proyek Jembatan Anggana Jalan di Tempat

Dianggarkan Rp 15 Miliar, Proyek Jembatan Anggana Jalan di Tempat

Kukar, nomorsatukaltim.com - Komisi III DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) geram. Proyek pembangunan Jembatan Anggana, yang sudah diputuskan sejak awal penganggaran APBD Kukar 2021, tidak menunjukkan progres yang signifikan. Bahkan belum ada pembangunan sama sekali di lokasi yang sudah ditetapkan.

Ketua Komisi III DPRD Kukar, Andi Faisal menyayangkan hal ini. Sangat ironis, di tengah sumbangan Kecamatan Anggana ke APBD Kukar di sektor migas, tidak dibarengi pembangunan infrastruktur yang dikira sangat vital tersebut. Tinggal action, namun tanda-tanda pembangunan tak kunjung terlaksana. Dianggap vital, lantaran menghubungkan 5 desa, dari dua kecamatan pesisir di Kukar. Yakni Kecamatan Anggana sendiri dan Kecamatan Muara Badak. Di antaranya Desa Anggana, Desa Sidomulyo, Desa Handil Terusan, Desa Kutai Lama, dan Desa Sungai Meriam. "Karena jembatan ini objek vital bagi masyarakat Anggana dan sekitarnya," ujar Andi Faisal pada Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com. Terlebih sejak Februari 2021 lalu, jembatan satu-satunya milik Pertamina yang juga digunakan sebagai akses masyarakat ditutup. Sehingga masyarakat pun memanfaatkan sejenis feri penyeberangan. Itupun hanya bisa digunakan kendaraan roda dua saja. Roda empat harus menggunakan jalur alternatif yang lumayan jauh berputarnya. Langkah tegas pun diambil legislatif. Meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk melakukan percepatan. Mulai dari perencanaan hingga proses pembangunan. Target pun tidak main-main, tiga pekan ke depan. Pengerjaan fisik selanjutnya menyusul dikerjakan. "Kita kawal sampai selesai, targetkan di awal Juli ada tiang pancang," lugas Andi Faisal. Langkah tegas juga disiapkan DPRD Kukar. Jembatan Anggana yang dianggarkan senilai Rp 15 miliar ini harus terealisasi. Jika tidak ingin DPRD Kukar mengambil langkah-langkah ekstrem. Di antaranya mengevaluasi OPD terkait, bahkan membawa masyarakat Kecamatan Anggana menggeruduk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar. "Kita akan mengevaluasi teman-teman di OPD teknis, ada yang salah pasti ini," tutup Andi Faisal. Sementara itu, Kepala Desa Anggana, Nordiansyah pun menegaskan pembangunan harus terlaksana secepat mungkin. Melihat mendesaknya keperluan jembatan tersebut bagi masyarakatnya. Ia pun heran, jembatan yang sudah lama diajukan hingga puluhan tahun ini tak kunjung dikerjakan, padahal anggaran sudah disiapkan dan disetujui oleh DPRD Kukar. Ia pun memastikan tidak bisa meredam amarah masyarakat jika memang tidak ada pembangunan hingga akhir Juni. "Ya jembatan itu harus diwujudkan, apabila tidak terwujud tahun ini, jangan salahkan mereka (masyarakat) datang ke sini, sudah meminta ini dibutuhkan sekali, sudah ada anggarannya kok tidak dilaksanakan," beber Nordiansyah. Terlebih ini menjadi penghubung sektor ekonomi bagi masyarakat Kecamatan Anggana dan sekitarnya. Dan juga meningkatkan potensi wisata religi yang memang terkenal di Anggana. Jembatan ini juga diperkirakan memperpendek jarak Kecamatan Anggana ke Kecamatan Muara Badak. "Kalau perlu menghadap bupati, kita siap," tutup Nordiansyah. (mrf/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: