Pilkada Balikpapan: ‘Serangan Darat’ dari Bakal Calon Kandidat (2)

Pilkada Balikpapan: ‘Serangan Darat’ dari Bakal Calon Kandidat (2)

Baliho ucapan HUT RI ke-74, yang dipasang tokoh muda Balikpapan Yaser Arafat. Di sepanjang jalan utama Balikpapan, beberapa waktu lalu. (Istimewa) Balikpapan, DiswayKaltim.com - Kampanye paling sederhana banyak dilakukan lewat alat peraga. Atribut luar ruangan ini mudah dilihat semua orang. Baliho pun jadi pilihan. Di Kota Balikpapan, kini terserak ragam baliho. Menampilkan wajah tokoh masyarakat dengan kata-kata cukup memikat. Di dalamnya, ada pesan politik yang cukup kuat. Sholehuddin Siregar, satu diantaranya. Ia mengakui kemunculan baliho yang memasang wajahnya untuk mengenalkan diri. Sekaligus meminta restu maju di Pilkada Balikpapan. Siregar, begitu sapaan karibnya, berniat maju lewat jalur mandiri. Amunisi politik dan sosial sudah disiapkan. Bahkan, untuk memuluskan persyaratan maju dari independen telah dilakukan. "Sudah lama bergerak. Untuk ngurus administrasi persyaratan, baliho, dan lain-lainnya Rp 400 juta dikeluarkan. Ini kecil dibanding kandidat lainnya," ungkap Siregar. Ia menunjukan tumpukan kertas belasan rim yang berisi pernyataan dukungan. Ribuan kertas dukungan itu tertata rapi, ditumpuk di atas ubin putih. Bahkan ia juga memiliki tempat khusus sebagai posko pemenangan. Posko itu berada di jejeran ruko Balikpapan Baru. "Ini dipinjamkan. Alhamdulillah banyak yang mendukung saya untuk maju," bebernya. Siregar juga tidak khawatir soal ongkos politik. Sebab, sejumlah pengusaha telah mendukungnya. Rencananya, wakil yang dipilihnya nanti juga berasal dari kalangan pengusaha. "Pengusaha tua. Untuk nama ada lah. Nanti saja kalau sudah waktunya baru diumumkan," ujarnya, tertawa. Ia masih ingin menyimpan rahasia sosok wakilnya. Hal itu sebagai kejutan menjelang pendaftaran. Kendati demikian, Siregar tidak menampik. Kalau-kalau nanti dipinang partai, ia pun siap bergabung. Seandainya dilamar pak Rahmad Mas'ud untuk maju bagaimana? Ditanya itu, Siregar tertawa. "Dalam politik semua bisa terjadi. Tapi dari hati saya yang paling dalam, maunya lewat jalur independen," ungkap Siregar. Meski diakui syaratnya sangat rumit. Prioritas utama yang dilakukan saat ini sosialisasi. Memperkenalkan diri. Lewat baliho dan alat peraga kampanye lainnya. Baliho Siregar tampak berjejer-jejer. Di Muara Rapak, kawasan Jenderal Sudirman sampai Balikpapan Baru. Baliho yang dipasangnya abu-abu. Tidak menunjukan kalimat langsung untuk maju. Tapi dari analisis semiotik cukup jelas: ada sinyal politik yang dikirim lewat balihonya itu. "Pelan-pelan dulu. Januari baru kami tancap gas," ungkapnya. Ia pun tetap punya perhitungan. Terus mencari kepastian apakah syarat independennya bisa tercapai atau tidak. Kalau sudah dapat nomor pendaftaran, segala amunisi baru bisa dimuntahkan. Senada seirama. Jauh sebelum suhu politik menghangat seperti sekarang, pengusaha muda Yaser Arafat turut memasang baliho. Isinya bukan soal politik. Sekadar ucapan HUT RI ke-74. Cukup singkat kalimatnya: SDM Unggul, untuk Indonesia maju. Sesuai tagline dalam logo HUT RI yang ditetapkan Istana. Ia bilang, kala itu, balihonya sekadar untuk meramaikan Hari Kemerdekaan. Sedikit malu-malu untuk memperkenalkan diri di ranah perpolitikan Balikpapan. Tokoh muda fenomenal ini, selain dikenal sebagai Ketua KADIN Balikpapan. Dikenal pula dengan segambreng predikat positif lainnya. Yaser Arafat pula yang pernah mendatangkan para pemain legendaris Inggris Arsenal dan Liverpool. Dalam event Balikpapan Master Cup 2017 di Stadion Internasional Batakan. Tokoh muda ini lah yang menuntaskan rasa dahaga masyarakat. Melihat penampilan memukau John Arne Riise, Robbie Fowler, Mikael Silvestre merumput di Stadion Batakan Balikpapan. Kala itu, pemain legendaris ini memberi coaching clinic pada pemain Persiba. Terkait balihonya, Yaser menjelaskan baliho-baliho ucapan itu atas nama dirinya. Sebagai ketua Kamar Dagang dan Industri, KADIN Balikpapan. "Baliho-baliho yang terpasang, seperti ucapan-ucapan. Misalnya ucapan Hari Raya Idul Fitri, Tahun Baru Islam, HUT Kemerdekaan RI, itu atas nama sebagai ketua Kadin Balikpapan," katanya, Selasa, (15/10/2019). Namun, Yaser tak masalah. Jika ada anggapan masyarakat. Bahwa baliho itu dianggap sebagai bentuk sosialisasi. Bukti keseriusannya maju di Pilkada Balikpapan. "Dari segi politis. Orang berasumsi bahwa itu sosialisasi, sah-sah saja. Dan itu kembali ke masyarakat," katanya. Di kemudian hari, usai baliho ucapannya tak lagi terpampang di jalan-jalan utama. Yaser memuaskan dahaga penasaran warga Balikpapan. Pada Jumat, (6/9/2019) bulan lalu, Yaser mendaftar ke PDIP Balikpapan. "Saya terpanggil. Dan dipanggil. Sekaligus mendapat undangan. Dan itu sebuah kehormatan yang luar biasa bagi saya. Saya ikut mendaftar. Adapun hasilnya kami serahkan ke PDI Perjuangan. Untuk menentukan yang terbaik,” kata Yaser, saat mendaftar. Yaser, menjadi pendaftar keempat. Di luar kader partai berlambang banteng itu. Berikutnya, juga di hari Jumat (11/10/2019), Yaser kembali mencoba peraduannya ke politik. Lagi-lagi secara resmi ia mendaftarkan diri melalui perahu partai. Kali ini Gerindra, yang dibidiknya. Untuk maju sebagai bakal calon kepala daerah 2020. Mungkin saja, ke depan. Warga Balikpapan bakal disajikan wajah-wajah menawan Yaser di Baliho. Dengan kalimat politik yang memikat. Tak lagi, sekadar ucapan HUT Kemerdekaan Indonesia. Mungkin. Bersambung (sah/rap)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: