Gara-Gara Lupa Matikan Kompor, Rumah Lansia Ludes Terbakar
Samarinda, NomorSatuKaltim.com - Satu rumah warga di Jalan Mutiara, Gang 1, RT 07, Kelurahan Pasar Pagi, Samarinda Kota terbakar. Si jago merah mengamuk ketika salah satu pemilik rumahnya sedang menunaikan ibadah salat Jumat.
Peristiwa tak mengenakan ini terjadi pada Jumat (7/5/2021) siang, sekitar pukul 12.45 Wita. Diketahui api tiba-tiba membesar di rumah milik Suparman (73). Saat itu korban sedang salat Jumat di masjid, dan hanya tinggal istrinya yang berada di rumah. Diduga penyebab munculnya api lantaran kompor ditinggal pergi dalam keadaan menyala. Beruntung saat api mulai melahap isi bangunan rumah, istri Suparman dapat menyelamatkan diri. Lantaran rumah bermaterial kayu ditambah angin yang berhembus kencang, membuat api dengan cepat membesar. Kurang dari 10 menit, api sudah melahap hingga ke bagian atap rumah dua pintu tersebut. Bahkan sempat merembet ke rumah kosong yang berada di belakangnya. Namun beruntungnya berhasil diblokade oleh petugas pemadam kebakaran. Sementara itu, Suparman sendiri baru mengetahui rumahnya terbakar ketika usai melaksanakan salat Jumat. Suparman yang tiba di rumah sempat memaksakan diri untuk mendekati kobaran api dengan menggunakan motor bebeknya. Namun berhasil dicegah dan ditenangkan oleh petugas pemadam kebakaran beserta Camat Samarinda Kota, Anis Siswantini. "Dalam kejadian ini tidak ada korban ya. Bapak ini (Suparman) ternyata nyalakan kompor mau bikin kopi, lupa, kemudian ditinggal jumatan," ungkap Camat Samarinda Kota, Anis Siswantini ketika dikonfirmasi usai kejadian. Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Samarinda, Makmur Santoso menuturkan proses pemadaman memakan waktu sekitar 45 menit. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Sedangkan untuk jumlah bangunan yang hangus terbakar, hanya rumah milik Suparman saja. "Kesulitannya susah untuk masuk ke lokasi kejadian, kami menarik kurang lebih lima selang untuk sampai ke TKP (tempat kejadian perkara). Selain itu, masyarakat banyak yang menonton dan parkir kendaraan sembarangan, sehingga menyulitkan kami. Sumber air juga sangat susah ditemukan," singkatnya. (aaa/zul)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: