Beri Anak Muda Kesempatan dan Peluang sesuai Passion

Beri Anak Muda Kesempatan dan Peluang sesuai Passion

Sakirman Anggota Komisi III DPRD Berau (Istimewa) Sakirman, merupakan salah satu wajah baru di Gedung DPRD Berau. Namun namanya tak asing di kalangan anak milenial. Jabatan yang dia emban kini menjadi beban sejarah, harapan, mimpi dan cita-cita generasi muda yang harus dia perjuangkan melalui bangku legislatif. ARJUNA MAWARDI, Tanjung Redeb PRIA yang karip disapa BS ini mengatakan, generasi muda Bumi Batiwakkal perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah dari segala hal. Salah satu yang mendesak untuk didukung dan diberikan ruang adalah kreatifitas mereka. Bagi anak muda, kreatifitas adalah sesuatu yang begitu sangat ingin mereka kembangkan. Dalam segala hal. Banyak anak muda yang ingin tampil berbeda dengan para pendahulunya. Melakukan sesuatu yang dianggap sesuai passion. Semua kegiatan yang mencirikan kreativitas, peningkatan prestasi, penyaluran hobi, aktualisasi dan berbagai kegiatan positif lainnya. “Mereka membutuhkan wadah organiasi yang mampu menampung itu semua. Menjadi semacam penghubung dari seluruh aktivitas anak muda Berau,” katanya kepada Disway Berau, Senin (14/10). Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menjadi anggota DPRD menjadi tanggung jawab baru di pundaknya. Tak hanya sebagai penyalur aktualisasi dan hobi anak-anak muda seperti sebelumnya. Jabatannya kini menjadi simbol harapan dalam menapaki masa kini dan masa depan generasi muda. Cita-cita BS sederhana. Ia menginkan generasi muda mengenal masa kejayaan dan masa lalu daerah paling utara Kaltim. Bahwasannya, daerah ini ada sebuah kerajaan yang disegani di Kaltim hingga mancanegara. Kerajaan yang berdiri selama ratusan tahun yang rakyatnya hidup dalam kemakmuran. Kebanggaan masa lalu harus merasuk menjadi bara yang menyalakan harapan anak muda Berau. Aji Suryanata Kesuma menjadi nama Korem Kaltim. Melewati penggalian akar sejarah. Artinya, nilai kepahlawanan. Teladan kebijaksanaan serta kepemimpinan pendiri Kerajaan Berau, layak menjadi pelajaran dasar dalam menumbuhkan nilai pendidikan karakter anak muda. Lanjut BS, jika daerah ingin gagah melangkah dan percaya diri menghadapi masa depan, pandanglah masa lalu dengan segala kebesarannya. Dari masa lalu, bisa memetik hikmah dan pelajaran tentang perjalanan panjang sebagai sebuah bangsa atau daerah. “Ada prestasi di situ, ada mimpi dan cita-cita. Ada rencana-rencana raksasa dari leluhur yang kita sebut sebagai mimpi peradaban yang layak kita teruskan. Memandang masa lalu, juga melahirkan kearifan. Memandang masa kini melahirkan optimisme dan harapan. Dan memandang masa depan melahirkan cita-cita dan gagasan,” tuturnya. Kedua, Berau harus mempersiapkan kompetensi di masa depan. Di masa depan, akan menghadapi berbagai isu. Mulai dari hilangnya separuh pekerjaan, karena pengaruh teknologi informasi dan berbagai kemajuan mesin, degradasi lingkungan yang terus berkurang untuk menopang hidup, hingga gempuran budaya luar yang mengancam peradaban generasi muda. “Kuncinya, penguatan pendidikan agama, karakter, teknologi dan keterampilan hidup lainnya sebagai basis generasi muda untuk menghadapi masa depan. Penguatan ini juga memerlukan perhatian dari Pemkab Berau. Dan ini akan saya coba arahkan,” ucapnya. BS berharap, generasi muda nantinya menjadi penerus untuk mengelola seluruh potensi dan sumber daya alam (SDA) Berau dengan seluruh keahlian yang dimiliki. Bagaimana anak-anak muda Berau bisa menghadapi kehidupan di masa depan. Ada life skill yang harus dimiliki. Sakirman mengisahkan, sedikit pengalamannya saat kuliah beberapa tahu silam. Sejak kuliah, dirinya mulai mendidik dan memaksa dirinya untuk mandiri dan tidak bergantung dengan orang lain. Mulai berjualan pakaian, buku-buku, hingga berjualan ikan berkeliling dari tempat satu ke tempat lain untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah. “Begitu juga ketika saya merantau ke Berau. Dengan terjun ke pasar untuk usaha hasil laut seperti ikan, udang, cumi dan lain-lain. Pekerjaan itu terus saya lakoni. Bertahap, Kemampuan dan pengalaman meningkat. Dan itu melahirkan rasa percaya diri kita menghadapi kehidupan,” tuturnya. Dari pengalaman itu, dirinya juga berharap generasi muda membiasakan hidup mandiri, membiasakan berpikir luas, kreatif dan melahirkan ide-ide orisinalnya sendiri, yang terpenting, kata BS, percaya diri, bertanggung jawab dan tidak patah semangat. “Kesadaran baru itu akan melahirkan banyak hal dalam jiwa anak-anak muda itu. Akan melahirkan karakter pionir dan pembaharu dengan jiwa kepemimpinan mumpung yang sangat dibutuhkan di masa depan. Baik diri sendiri maupun daerah,” pungkasnya.(*/app)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: