Charles Alling: Tentara, Serdadu, dan Abdi untuk Keutuhan NKRI

Charles Alling: Tentara, Serdadu, dan Abdi untuk Keutuhan NKRI

Serdadu seperti peluru, tekan picu melesat tak ragu. Serdadu seperti belati, tak dirawat tumpul dan berkarat. Itulah penggalan lagu balad yang dinyanyikan Iwan Fals, berjudul Serdadu. Cocok untuk menggambarkan pengabdian tentara di medan juang dalam mempertahankan keutuhan NKRI.

Nampaknya bait tersebut menjadi sebuah keniscayaan, memantik semangat Komandan Kodim 0906/Tenggarong Letkol Inf Charles Alling, SE., M.MDS untuk terus berkembang. Sebagai serdadu, ia tidak mau tumpul dan berkarat, lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 2001 ini tak hanya memperkuat diri dengan kemampuan militernya. Namun juga mengembangkan potensi lain. Mulai dari kemampuan menulis hingga mengakrabi era digital berkaitan dengan kepentingan TNI. Di masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Alling bahkan mendapatkan beasiswa pendidikan S2 di Australian National University tahun 2015. Kala itu ia mendapatkan beasiswa dari Presiden, yang merupakan program khusus Indonesian Presidential Scholarship untuk TNI. Program ini diinisiasi untuk membekali para perwira TNI yang telah melewati proses seleksi ketat sebelum. Ia diharapkan mampu bersaing sebagai serdadu dan memberikan kontribusi yang nyata bagi Indonesia. “Titik berat program ini jelas Seskoad, yang juga disandingkan dengan program S2,” ungkap perwira yang pernah belajar di NATO School Jerman dan penugasan United Nations (UN) di Lebanon tersebut. Memimpin Kodim 0906/Tenggarong yang membawahi 14 Koramil, maka prajurit-prajurit harus tetap profesional, adaptif dan dicintai rakyat dengan siap menghadapi tantangan global untuk mendukung tugas pokok TNI AD. Beberapa program yang diimplementasikan mulai dari klinik baca terkait literasi, klinik terapung, program penghijauan sejuta pohon, gerakan normalisasi sungai dan drainase, hingga tanggap bencana karhutla dan banjir. "Langkah inovatif kita lakukan lainnya berkaitan transformasi digital teritorial. Di mana berbalut tiga aspek yakni command center, aplikasi, dan tim mobile untuk mempercepat pelaporan dan penanganan kedaruratan di wilayah. Saya bersyukur hal ini banyak diapresiasi oleh pimpinan TNI," terangnya. Pandemi COVID-19 menjadi tantangan yang harus dijawab pula oleh Dandim, terkait bagaimana rencana operasional dalam tatanan normal baru Satgas Percepatan Penanganan di Kutai Kartanegara (Kukar). Setahun lebih pandemi menghajar berbagai sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, tentu ada teknik tempur yang harus digarap agar dapat meminimalisir dampak dari virus tak terlihat secara kasat mata tersebut. "Mikro manajemen pencegahan COVID-19 yang kita laksanakan dengan pola RT/RW SIGAP. Yakni sinergi, inisiatif, gesit, antisipatif, dan peka. Progam yang merupakan akselerasi penanganan pandemi corona untuk mewujudkan efektifitas kebijakan PPKM-Mikro yang diberlakukan di Kutai Kartanegara," ungkapnya. Ada 5 poin yang digerakkan oleh Kodim 0906/Tenggarong dengan melibatkan peran Bintara Pembina Desa (Babinsa) di lapangan. Dari pengelolaan sumber daya manusia sukarelawan di 14 wilayah Koramil, pengamanan akses keluar masuk masyarakat, penyiapan pusat karantina, penerapan program hidup sehat dan bersih, hingga program ketahanan pangan. Perang terhadap COVID-19 di Kukar tidak hanya melibatkan pasukan TNI AD. Tapi juga melibatkan ibu-ibu yang tergabung di Persit Kartika Chandra Kirana Kodim. Mereka aktif membuat hand sanitizer herbal. Belum lagi kreativitas prajurit dengan membuat box sterilisator, serta berbagai upaya lain yang dilakukan hingga saat ini. "TNI AD terus bergerak. Mulai dari pemberian bantuan sembako, penyemprotan, sosialisasi program dan lain sebagainya. Ini mengingatkan saya dengan kata-kata Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto, marilah kita berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara yang kita cintai bersama," ajak Alling. (rjw/bay) Prestasi yang Diraih:
  1. Juara 1 lomba karya tulis Teritorial Angkatan Darat Tahun 2020 dari Kepala Staf AD (KASAD) Jenderal TNI Andika Perkasa.
  2. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memberikan penghargaan & apresiasi atas kreativitas dan inovasinya dalam menangani COVID-19 (Box Sterilisasi dan Hand Sanitizer Alami).
  3. Pengembangan Integrated Farming System (IFS) di Desa Tanjung Batu, Tenggarong Seberang, dengan target cakupan 450 hektare.
  4. Pengembangan Integrated Farming sSystem (IFS) di kawasan Kodim 0906/Tenggarong.
  5. Inisiator pengembangan kawasan cad strategis nasional “Desa Sinergi Hijau” seluas 460 Ha di Desa Tanjung Batu, Kecamatan Tenggarong Sebrang.
  6. Penghargaan Dandim Berprestasi Dua Tahun (2019-2020) berturut-turut Tingkat Kodam VI/Mlw.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: