Ribuan Orang Padati Lapmer, Bernyanyi dan Berdansa Bersama Shaggydog
Grup musik asal Jogjakarta, Shaggydog, mengguncang Lapangan Merdeka Balikpapan, Sabtu (12/10/2019) malam. Menggerakkan ribuan manusia. Larut dalam alunan musiknya. Berdansa. Darul Asmawan, Balikpapan====≠========= Band beraliran "Doggy Style" (sebutan untuk musik yang mereka mainkan). Menggabungan beberapa unsur musik seperti ska, reggae, jazz, swing dan rock. Penampilan mereka dalam rangka Honda Bikers Day 2019, Regional Kalimantan. Pada ajang itu, berkumpul para komunitas bikers Honda dari seluruh Kalimantan. Mereka membuka penampilan dengan lagu berjudul "Kecoa". Disambut tepuk tangan meriah penonton. Saat Heru Wahyono (vokalis) muncul di atas panggung, disorot lampu. Alunan saksofon sangat khas pada lagu itu. Gantian lagu kedua, mas Gito (Lilik Sugiarto, kibor) yang menjadi vokalis. Membawakan lagu "Doggy-doggy". Penonton semakin enjoy. Selanjutnya, Heru mengambil alih kembali vokal. Menyanyikan "Lagu Rindu". Bergenre reggae. Ia mengingatkan penonton tetap tertib. Lagu berikutnya, Heru memberi clue, judul lagu yang akan dinyanyikan. "Hey kamu yang cantik, mari berdansa" katanya. Sontak kemeriahan penonton semakin 'pecah'. Band asal Jogjakarta itu sepertinya ingin menurunkan ritme. Lagu "jalan-jalan" digaungkan. Berhasil. Penonton larut pada lagu bernuansa santai dari album "Kembali Berdansa" yang rilis tahun 2006 itu. Sejenak musik berhenti, lampu panggung dipadamkan. Para personil band itu, berkumpul di bagian belakang panggung. Sang vokalis melepas baju kemejanya, menyisakan baju kaos hitam di badannya. "Lanjut lagi bro..?," teriak Heru. "Lanjut..!," jawab penonton. Heru, memulai lagu berjudul "Kembali Berdansa" dengan gumam. "Yeoo..yo.yo.yo,". Penonton pun serempak mengikutinya. Bersemangat sekali. Terutama pada lirik lantai dansa. Bergulir ke lagu "Ditato". Makin 'pecah' saja. Heru goyang battle dengan mas Gito. Air disemprotkan dari belakang panggung ke arah penonton mendinginkan suasana. Maklum, Lapangan Merdeka malam itu dijejali ribuan manusia. Disambung ke lagu yang paling di tunggu. "Di Sayidan" dari album "Hot Dogz, tahun 2003". Kemeriahan penonton kali ini benar-benar membuncah. 'Pecah'. Sangat antusias. Berdansa. Mengikuti irama musiknya. "Matikan lampu," pinta Heru. Lampu dipadamkan. "Semua penonton, aktifkan 'flash' (senter pada handphone)," pintanya pada penonton. Seketika muncul lautan cahaya. Di antara ribuan penonton. Berayun kiri-kanan. Juga mengikuti irama musiknya. Grup musik yang terbentuk pada tanggal 1 Juni 1997. Di Sayidan, sebuah kampung yang terletak di pinggir sungai tengah kota Jogjakarta itu. Menutup penampilannya dengan lagu "Ambilkan Gelas". Dua orang penonton, Cindy dan Suci, diajaknya naik ke panggung. Dua wanita itu terlihat kompak berdansa dengan para personel Shaggydog. Penonton menumpahkan semua kegembiraannya. Yustinus Satria Hendrawan (personel Shaggydog), lakukan aksi solo drum. Mas Gito mengakhiri lagu dengan dialek jawa, khas Jogjakarta. Irama saksofon, sangat berperan besar, dalam setiap musik yang dimainkan. seakan menjadi pembeda. Dengan irama khas-nya. Aksi panggung Shaggydog itu, benar-benar menghipnotis lautan manusia. Yang datang dari sudut-sudut kota. Melupakan semua masalah hidupnya. Tak ada kekhawatiran disana. Soal ekonomi, resesi. Soal RUU. Soal politik, sosial; Nanti dulu. Yang penting, dansa dulu. (eny)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: