Samarinda Kekurangan Stok Vaksin, Vaksinasi Pelayan Publik Mandek

Samarinda Kekurangan Stok Vaksin, Vaksinasi Pelayan Publik Mandek

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Progres pelaksanaan program vaksinasi COVID-19 di Samarinda nyaris tidak bergerak. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Samarinda, Ismid Kusasih mengakui pihaknya kekurangan stok vaksin. Menyebabkan imunisasi kelompok pelayan publik mandek.

"Vaksinnya yang belum datang. Jatah untuk pelayan publik memang kosong," terang Ismid, menjawab pertanyaan Disway Kaltim terkait lambannya perkembangan vaksinasi, Kamis (22/4/2021). Kadiskes menjelaskan, program imunisasi yang masih berjalan saat ini hanya untuk kelompok masyarakat lanjut usia (lansia). Diskes mengklaim masih menyimpan stok vaksin yang mencukupi dua kali penyuntikan bagi golongan tersebut. "Hanya untuk lansia yang tersedia. Masih cukup," ujarnya singkat. Sementara itu, Ismid mengaku belum mendapat informasi mengenai kendala pemerintah pusat dalam mendistribusikan vaksin. Ia juga belum mengetahui kapan vaksin akan dikirim lagi oleh Kemenkes. "Tanya pemerintah pusat atau provinsi. Itu kewenangan di mereka," katanya. Terkait mekanisme pemberian vaksin, yang menurut aturannya penyuntikan kedua harus dilakukan 14 hari setelah penyuntikan dosis pertama, Ismid mangkir. Ia tidak menjawab pertanyaan mengenai kemungkinan efek samping dan dampak-dampak lainnya jika terjadi keterlambatan. Sebagai dampak dari terlambatnya distribusi vaksin. "Untuk suntikan kedua sudah disiapkan," jawabnya. Seperti diketahui, satgas mengikuti program pemerintah pusat dengan mulai melakukan imunisasi vaksin sekitar pertengahan Januari lalu. Yang artinya sudah tiga bulan upaya menekan wabah itu berjalan di kota Tepian. Hingga kemarin, berdasarkan data Dinas Kesehatan, otoritas telah melakukan penyuntikan pertama vaksin kepada sebanyak 40.074 jiwa. Sebesar 28,92 persen dari target 138.551 pada tiga kelompok, yakni Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK), pelayan publik dan masyarakat lanjut usia. Pada penyuntikan kedua, terlihat disparitas angka capaian vaksinasi dengan penyuntikan pertama. Yaitu baru sebanyak 24.120 jiwa atau 17,40 persen dari target. Jika dirinci, baru penyuntikan pertama untuk SDM Kesehatan yang telah terealisasi 100 persen. Yaitu sebanyak 9.352. Sedangkan penyuntikan kedua kepada kelompok ini, baru berjalan 84,55 persen alias 7.908 jiwa. Untuk golongan pelayan publik, Diskes telah menyuntikkan dosis pertama kepada 21.594. Itu sama dengan 31,9 persen dari target 67.743. Sementara dosis keduanya, baru diinjeksikan kepada 8.480 orang atau 12,52 persen. Sedangkan kelompok lansia, dari target yang ditetapkan sebanyak 61.456 orang, dosis pertama baru diberikan kepada 9.128 orang atau 14,9 persen. Dan penyuntikan kedua kepada lansia, berjalan pada angka 9,3 persen alias 7.732 orang. (das/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: