206 Kilometer Jalan Poros di Kawasan Utara Kaltim Rusak Parah

206 Kilometer Jalan Poros di Kawasan Utara Kaltim Rusak Parah

Samarinda, Nomorsatukaltim.com - Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Satuan Kerja 2 kini mulai melakukan perbaikan jalan poros di kawasan Utara Kaltim. Biaya perbaikan jalan rusak di titik terparah dengan total sepanjang 206 kilometer ini, akan menghabiskan biaya sebesar Rp 283 miliar.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Satuan Kerja (Satker) 2 BBPJN Kaltim Andre Sahat Tua Sirait, ketika dikonfirmasi media ini Minggu (18/4/2021) sore. Disampaikannya, anggaran sebesar itu akan digunakan untuk perbaikan dan peningkatan jalan poros, mulai dari simpang Lempake Samarinda, hingga perbatasan Kalimantan Utara. "Perbaikannya mulai dari simpang Lempake, Tanah Datar, Santan, Simpang Berau-Kutim. Sangkulirang dan Maloy. Lalu di utara itu juga sampai di Batu Ampar, Wahau dan Berau hingga di perbatasan Kaltara," bebernya melalui sambungan telepon. Andre sapaan karibnya menyampaikan lebih lanjut, mengenai jalan poros rusak yang terdapat di kawasan Utara Kaltim tersebut. Dikatakannya, panjang Jalan Poros mulai dari simpang Lempake Samarinda hingga perbatasan Kalimantan Utara sekitar 806 kilometer. Dari hasil survei timnya di lapangan, diketahui jalan poros yang dalam keadaan baik hanya mencapai 74 persen. Atau sepanjang 602 kilometer. "Sementara untuk jalan yang tidak mantap, itu ada sepanjang 204 kilometer. Atau sekitar 26 persen," ungkapnya. Mengenai titik-titik jalan rusak terparah, kata Andre, lokasinya menyebar. Jalan rusak di beberapa titik itu rata-rata kondisi kerusakannya sama. "Jadi kami tidak bisa sebut paling parah ada dititik mana, karena jalan rusaknya di beberapa kawasan kondisinya juga sama," jelasnya. Namun menurut Andre, bila dilihat dari kasat mata, jalan rusak terparah berada di kawasan Sangkulirang, Kutim. Tetapi untuk khusus di kawasan ini, lanjutnya, kini telah mendapatkan program paket perbaikan Multiyears. "Sehingga diharapkan tahun depan, jalan sudah bisa selesai dengan kondisi yabg sudah mantap lah," katanya. Ditegaskannya, bahwa perbaikan jalan poros untuk di tahun ini sedang berlangsung dan merata menyebar di sejumlah titik. "Perbaikannya ada di beberapa titik disepanjang 806 km itu. Jadi untuk perbaikannya tidak ada titik fokus tertentu, semuanya langsung dikerjakan secara menyebar," terangnya. Perbaikan jalan yang panjangnya ratusan kilometer itu dianggarkan dengan sistem kontrak multi tahun atau multiyears contract (MYC). Proyek MYC ini diadakan selama tiga tahun mulai tahun 2021 sampai 2023. Untuk di 2021, BBPJN mengangarkan sebesar Rp 36 miliar. Selanjutnya di 2022 sebesar Rp 136 miliar, dan di 2023 berjumlah Rp 111 miliar. "Untuk sekarang ini masih di sepanjang 51 km, itu dari Lempake - Sambera - Santan. Diprioritaskan penanganan permanen untuk bagian jalan yang rusak parah dengan total 25 km," jelasnya. Sementara itu, diketahui dalam beberapa pekan terakhir arus lalu lintas di kawasan tanah datar, sedang mengalami kemacetan sangat parah setiap harinya. Diakibatkan kondisi jalan utama yang menghubungkan Samarinda, Kutai Kartanegara dan Bontang tersebut mengalami kerusakan sangat parah. Lanjut Andre mengatakan, kawasan jalan poros Samarinda - Bontang saat ini sedang menerima penanganan transisi utamanya di ruas jalan sepanjang 500 meter di Desa Tanah Datar. Penanganan transisi sifatnya hanya sementara, sembari menunggu perbaikan permanen yang akan diperkirakan terkontrak di akhir April 2021. Jalan tersebut diperbaiki karena merupakan jalur menuju Bandara APT Pranoto Samarinda. Rencananya beberapa titik jalan nantinya juga akan dilebarkan. Sebab menurut Andre, beberapa tikungan di wilayah jalan tersebut cukup berbahaya. "Sehingga seringkali mengakibatkan kecelakaan. Disertai daerah perbukitan, menanjak, dan menikung. Sehingga kecepatan sangat terbatas dan rawan kecelakaan," pungkasnya. (aaa/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: