Jumlah Warga Miskin di Samarinda Meningkat

Jumlah Warga Miskin di Samarinda Meningkat

Dari pendataan warga penerima bantuan sosial oleh Dinsos menunjukkan jumlah warga miskin di Samarinda mengalami kenaikan.

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Angka kemiskinan di ibu kota Provinsi Kaltim naik semenjak pandemi COVID-19. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Sosial Samarinda Ridwan Tassa baru-baru ini. Namun begitu, ia mengatakan, pemerintah melalui berbagai program bansos berupaya melindungi warga dari kesulitan ekonomi. Dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat selama proses pemulihan akibat pandemi ini. Ridwan juga mengatakan, melalui berbagai program Pemkot Samarinda yang dijalankan Dinsos selama pandemi ini. Setidaknya sebanyak 250 jiwa dinyatakan keluar dari angka kemiskinan. Kemudian, berdasarkan analasis gradasi yang dipengaruhi oleh penyaluran PKH.  Sebanyak 2.000 orang penerima bantuan dianggap keluar dari angka kemiskinan. "Tetapi dengan adanya pandemi COVID-19, maka bertambah lagi angka kemiskinan. Karena itu kita data ulang. Mudah-mudahan tahun ini selesai," ucap Ridwan Tassa kepada media ini. Dinsos tengah melakukan verifikasi dan validasi Data Kesejahteraan Sosial (DTKS). Yang menjadi basis data penyaluran program bantuan sosial kepada masyarakat. Di luar itu, menurut Ridwan, tumpang tindih DTKS juga memengaruhi jumlah warga dengan tingkat kesejahteraan rendah yang terdata. Berdasarkan data Keluarga Penerima Manfaat Bantuan Pemerintah Non Tunai (KPM-BPNT), pada Desember jumlahnya mencapai 23 ribu lebih. Kemudian Januari sempat turun ke angka 20 ribu. Penurunan itu disebabkan beberapa data sosial penerima Bansos, yang harus didasarkan pada Nomor Induk Kependudukan (NIK). "Sehingga kita harus berkoordinasi dengan Dukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil). Dan itu tidak mudah dilakukan," imbuhnya. Hal itu secara otomatis memengaruhi penyaluran bantuan. Ketika hampir semua jenis bansos mengacu pada DTKS. Pemkot Samarinda diketahui sedang menggenjot upaya perbaikan data ini. Dan menginginkan lebih banyak warga yang memperoleh bantuan. Sehingga dapat berkontribusi menurunkan kembali angka kemiskinan. "Akhirnya pada bulan Januari sudah ada data tambahan menjadi sekitar 21 ribu lebih. Mudah-mudahan pada bulan April ini sudah bisa kita raih kembali menjadi 23 ribu." "Artinya data-data yang tadinya hilang kita bisa data kembali. Verifikasi. Sehingga semakin banyak warga kita yang mendapat bantuan. Dan makin besar juga potensi orang keluar dari angka kemiskinan," harapnya. (das/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: