Pendonor Plasma Konvalesen di Balikpapan Masih Minim

Pendonor Plasma Konvalesen di Balikpapan Masih Minim

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Jumlah pendonor plasma konvalesen minim. Padahal jumlah penyintas COVID-19 di Kota Minyak tertinggi se-Kaltim. Hingga pekan lalu, jumlahnya audah mencapai 15.658 orang.

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Balikpapan Dyah Muryani menyebut kesadaran masyarakat terkait donor plasma konvalesen masih rendah. Sejauh ini, banyak penyintas yang merasa takut untuk mendonorkan darahnya. Kecuali ada kerabat atau anggota keluarganya yang terpapar COVID-19. Barulah penyintas mau datang ke PMI dan mendonorkan darahnya untuk keperluan plasma konvalesen. "Stok kita paling satu atau dua (kantong)," ujarnya, baru-baru ini. Ia menyebut selama ini PMI sudah menyalurkan 40 kantong plasma konvalesen. Hal itu dianggap masih rendah jika dibandingkan dengan daerah lain di Pulau Jawa. Karena rata-rata masyarakatnya sudah memahami pentingnya donor plasma konvalesen untuk membantu penyembuhan pasien COVID-19. Adapun syarat donor plasma konvalesen di antaranya haruslah orang yang sudah pernah mengidap COVID-19. Terutama mereka yang sudah pernah dirawat di rumah sakit. Kemudian penyintas akan menjalani pemeriksaan atau skrining pengujian titer antibodi. Jika nilainya di atas 90, maka yang bersangkutan bisa melanjutkan proses donor darahnya. "Kalau nilainya di bawah 90 tidak bisa. Karena ini untuk membantu penyembuhan," terangnya. Dyah menyebut stok darah plasma konvalesen tidak bisa digunakan untuk keperluan penanganan penyakit-penyakit biasa yang membutuhkan stok darah. Misalnya untuk pasien kecelakaan lalu lintas, atau untuk ibu hamil yang akan menjalani proses operasi caesar. Jadi khusus untuk kebutuhan penyembuhan pasien COVID-19 saja. Adapun penggunaan lainnya hanya bisa digunakan untuk kondisi penyakit tertentu yang membutuhkan plasma darah dengan menggunakan mesin Apheresis. Yakni suatu alat untuk kegiatan medis yang dapat melakukan pengambilan salah satu komponen darah. "PMI Balikpapan memiliki satu mesin Apheresis, saya rasa itu sudah cukup," katanya. Ia mengimbau masyarakat Balikpapan yang pernah menderita COVID-19 untuk mulai mendonorkan darahnya. (ryn/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: