Revitalisasi Citra Niaga, Pembangunan Fisik Ditarget Tahun 2022

Revitalisasi Citra Niaga, Pembangunan Fisik Ditarget Tahun 2022

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Pemerintah Kota Samarinda nampaknya akan tancap gas merevitalisasi Citra Niaga.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kota Samarinda, Ananta Fathurrozi menuturkan penyusunan Detail Engineering Design (DED) ditarget rampung semester dua tahun ini. Lalu pengerjaan fisik ditarget akan dimulai tahun depan.

"Kita rencanakan untuk penyusunan DED, masuk dalam anggaran perubahan atau APBD Perubahan 2021," kata Ananta ditemui di tempat berbeda, kemarin. Namun demikian, ia mengatakan bahwa wali kota menginginkan proses perancangan dan perencanaan dimulai secepatnya. "Beliau minta secepatnya, dalam minggu ini sudah harus terbentuk tim untuk merencanakan itu," katanya. Terkait pembiayaan, Ananta menyebut tidak akan bergantung sepenuhnya pada APBD. Dia bilang, pemkot akan mengupayakan pembiayaan dibantu pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Wali Kota Samarinda Andi Harun menjelaskan tujuannya merevitalisasi kawasan Citra Niaga. Yaitu bertumpu pada dua hal. Yang pertama terkait aspek administratif yuridis. Pembenahan kawasan pusat bisnis pertama di Kota Tepian itu merupakan salah satu janji kampanyenya bersama Rusmadi, dalam pemilihan lalu. Sehingga, katanya, seorang kepala daerah terpilih, harus bergerak melaksanakan pembangunan berdasarkan visi misinya. Visi misi itu tidak sekadar janji dan slogan semata. Hal itu Kemudian masuk dalam aplikasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). "Dan sistem perencanaan pembangunan nasional kita mengisyaratkan bahwa janji kepala daerah dalam visi misi harus dilaksanakan. Itu secara administratif yuridis," ujar Andi Harun ditemui kemarin, Senin (12/4). Di sisi lain, yang menjadi pertimbangan ialah bahwa tidak bisa dimungkiri ia melihat sebagian kawasan Citra Niaga sudah melenceng dari fungsi sebenarnya. "Lebih banyak kafe, keadaannya relatif tidak teratur. Lalu desain antara pedagang besar dan kecil, batasnya sudah mulai kabur," kata Andi Harun lagi. Berangkat dari penglihatan tersebut, Andi Harun menginginkan untuk memperbarui Citra Niaga. Menjadikan sebagai kawasan yang kembali jelas karakternya. Terutama batas dan perpaduan antara pedagang besar dan pedagang kecil. Tanpa memutus succes story Citra Niaga di masa lalu. Citra Niaga, sebutnya, hidup pada era gubernur Kaltim dijabat Soewandi Roestam. Lalu kemudian dirancang oleh temannya yang seorang arsitek lulusan Jerman. Dialah Antonio Ismael Risianto. "Saya coba mendatangi beliau kembali, dan saya bersyukur masih bisa bertemu. Kemudian beliau bercerita tentang story dari Citra Niaga ini. Cerita itu masih relevan sampai hari ini," ucapnya. Ide yang akan dituangkan wali kota yaitu mengedepankan adaptasi kemajuan peradaban. Terutama perkembangan teknologi informasi. Konsep lama tidak ditinggalkan. Perpaduan antara pedagang besar dan kecil seperti diimpikan, akan menjadi tajuk pengembangan. Ia menjanjikan pengembangan kawasan itu akan menjadikannya sebagai ikon baru lagi di Kota Samarinda. Selain itu, ia mengatakan, bahwa dirinya sedang merencanakan untuk membangun Gerbang Samarinda dari arah sungai. Kemudian masuk ke pintu Galunggung. Kawasan itu kemudian direncanakan menjadi kawasan yang terintegrasi antara destinasi wisata, transaksi pedagang besar dan kecil. "Kemudian kolaborasi perpaduan inklusifitas ruang pertemuan antara semua kelompok dan elemen masyarakat," pungkasnya. (das/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: