Kementerian LHK Siapkan 10 Juta Bibit Mangrove untuk IKN
Kutai Kartanegara, nomorsatukaltim.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyiapkan 10 juta bibit mangrove. Bibit tersebut untuk revitalisasi dan rehabilitasi mangrove di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim).
Hal itu, disampaikan Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Hartono Prawiraatmadja. "Karena itu tujuan Kunjungan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar ke Kaltim saat ini. Terutama ke Pusat Informasi Mangrove (PIM) Delta Mahakam. Diharapkan, mendukung dan membantu pembangunan hijau di IKN Baru," sebut Hartono. Dalam kunjungan kerja bersama Menteri Siti Nurbaya Bakar dan Gubernur Kaltim, Isran Noor ke PIM Delta Mahakam. Di Desa Saliki Muara Badak, Kutai Kartanegara Minggu (4/4/2021). Menurut Hartono, PIM direncanakan menjadi pusat pembibitan mangrove. Sehingga menjadi pusat percepatan rehabilitasi mangrove. Selain itu, lokasi PIM tersebut dapat dimanfaatkan sebagai salah satu pusat rehabilitasi mangrove di Benua Etam. "Kami perkirakan ada 10 juta bibit mangrove dibutuhkan per tahun hingga 2024," jelasnya. Hal senada, disampaikan Gubernur Kaltim Isran Noor. Isran berharap PIM Delta Mahakam dapat mendukung percepatan rehabilitasi mangrove. "Semoga saja terwujud. Sehingga IKN Baru betul-betul didukung dengan kelestarian alamnya, terutama dari pengembangan mangrove," jelasnya. Target calon lokasi persemaian mangrove modern di Saliki, Muara Badak. Untuk rencana rehabilitasi mangrove di Delta Mahakam seluas 27.244 hektare hingga 2024. Sedangkan lahan mangrove yang perlu direhabilitasi se-Kaltim seluas 52 ribu hektare. Setelah menyelesaikan peninjauan calon lokasi persemaian mangrove modern di Desa Saliki, Muara Badak. Isran Noor bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar dan rombongan. Melakukan penanaman bibit mangrove di depan pintu masuk PIM Delta Mahakam. Penanaman tersebut sebagai tanda diresmikan penanaman mangrove di Delta Mahakam untuk pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Baru di PPU. Menariknya saat mencangkul untuk penanaman bibit mangrove. Isran sempat berkelakar. "Ini cangkulan anak Sangkulirang. Biasa kita," sahutnya yang mengundang gelak tawa seluruh peserta yang hadir. Isran meyakini pembangunan calon lokasi persemaian mangrove modern untuk kebutuhan IKN. Akan membentuk kawasan yang lestari dan modern di masa akan datang. "Saya yakin, penataan IKN Baru akan lebih bagus dan nuansa lingkungan hijaunya bisa dirasakan ketika sudah terbangun," pungkas Isran. (krv/yos)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: