Volume Ekspor Sarang Burung Walet Meningkat

Volume Ekspor Sarang Burung Walet Meningkat

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Potensi ekspor komoditas sarang burung walet wilayah Kalimantan Timur sangat besar. Setiap tahun komoditas tersebut mengalami peningkatan.

Catatan Balai Karantina Pertanian Kelas I Balikpapan, sarang burung walet yang keluar daerah mengalami peningkatan. Volume tahun 2019 sebanyak 176 ton. Dan tahun 2020 sebanyak 194,147 ton. Peningkatan itu diakui Ridwan Alaydrus. Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Balikpapan itu. "Artinya Kaltim punya potensi yang besar untuk eskpor sarang burung walet," ujar Ridwan Alaydrus saat dijumpai Harian Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com, Rabu (24/3/2021). Baca juga: Hitung Untung Pajak Burung Walet Setiap komoditas sarang burung walet yang keluar melalui Balikpapan, kata dia, harus melalui pemeriksaan Balai Karantina. Ini sesuai dengan tugas dan fungsi instansi tersebut. "Sarang burung walet itu memang tidak langsung ekspor. Tetapi harus melalui daerah lain. Karena harus melalui proses pembersihan. Karena disini (Kaltim) belum ada pabrik pembersihan, maka ke pabrik dulu," bebernya. Menurutnya, pabrik pembersihan sarang burung walet itu bisa menjadi potensi menjanjikan. Apabila Kaltim atau Balikpapan memilikinya, maka bisa langsung ekspor melalui Balikpapan. Tanpa harus singgak ke daerah lain dulu. "Kalau yang dari kami tujuannya pasti ekspor. Tapi harus melalui proses dulu seperti pembersihan. Pembersihan tidak dilakukan di Balikpapan". Ridwan menyebutkan bahwa permintaan ekspor ke negara tujuan tinggi. Apalagi, tambahnya, nilai sarang burung walet cukup tinggi. "Satu kilogram saja bisa Rp 11- Rp 13 juta," sebutnya. Sarang burung walet saat ini menjadi komoditas yang bisa diperhitungkan. Mengingat memiliki nilai jual tinggi. Namun itu sebanding saja. Karena untuk membuat bangunan rumah walet perlu biaya besar. Juga punya keahlian khusus bagaimana caranya menarik persinggahan walet. (fey/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: