TBC Bisa Sembuh
TANJUNG SELOR, DISWAY – Pengobatan bagi pengidap TBC, diberikan gratis oleh negara. Menurut Kepala Dinkes Kaltara, Usman, sudah ada paket khusus yang diberikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yang disalurkan Pemprov Kaltara ke kabupaten/kota.
Untuk itu, Usman mengatakan, tak ada alasan bagi pengidap TBC takut atau khawatir berobat. Bahkan, ia menyatakan dari program itu, sudah banyak pasien TBC yang dinyatakan sembuh. Ia juga mengatakan, pengobatan pengidap TBC memakan waktu selama 6 bulan. Dengan harga obat yang tidak bisa dikatakan murah. Sehingga, sangat berat dirasakan bagi masyarakat tidak mampu. Dan, mengonsumsi obat TBC, lanjutnya, tidak boleh putus. Harus dilakukan secara rutin. Jika tidak, terapi atau pengobatan akan diulang dari nol. “Nah, banyak kejadian seperti itu, karena tidak sanggup beli obatnya, jadinya penyakitnya lebih parah,” ujarnya. Karena itulah, kata Usman, pemerintah mengratiskan obat bagi pengidap TBC. Karena selain obatnya yang mahal, juga harus dikonsumsi secara rutin hingga dinyatakan sembuh. “Ingat, TBC itu bisa disembuhkan,” ujarnya. Pengobatan gratis dari program pemerintah itu, dirasakan hasilnya oleh Arfandi (26). Ia pun telah dinyatakan sembuh dari tuberkulosis, setelah menjalani pengobatan selama 9 bulan. Menurut asal Sulawesi Tengah itu, awal mula mengidap TBC, karena bergaul dengan para perokok. Dan, akhirnya mulai marasakan beberapa gejala. Seperti nafsu makan kurang dan batuk-batuk. Dengan gejala yang dialaminya, Arfandi pun berobat ke dokter praktik. Dan, dirinya harus menebus obat yang harganya tidak murah. “Saat itu, saya harus membeli obat Rp 600.000,” ungkapnya. Meski begitu, batuk yang diderita Arfandi tak kunjung sembuh. Hingga akhirnya ia pun menginjakkan kakinya ke Kaltara. Untuk bersilaturahmi dengan keluarganya. “Kerabat saya meminta saya untuk tinggal di sini (Bulungan). Dan, tidak kembali ke Sulawesi. Dari situlah awal mula saya menjalani pengobatan di Kaltara,” ungkapnya. Atas permintaan kerabatnya, ia pun berobat ke RSD dr Soemarno Sosroatmodjo. “Setelah saya memberanikan diri untuk pemeriksaan, tindakan medis langsung diambil oleh pihak rumah sakit. Yakni dilakukan foto torax atau rontgen terhadap saya,” ujarnya. Setelah itu, dirinya harus dirujuk ke Tarakan, untuk pengobatan selama 7 hari. Setelah sepekan di Tarakan, ia pun kembali ke Bulungan. “Dan, saya langsung diinjeksi selama dua bulan,” bebernya. Arfandi mengaku menjalani pengobatan itu selama 9 bulan. Dan, saat ini, dirinya sudah dinyatakan sembuh dari TBC. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium. *Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: