Saudi Tawarkan Houthi Yaman Gencatan Senjata
Riyadh, nomorsatukaltim.com - Arab Saudi kembali menawarkan usulan gencatan senjata kepada Houthi. Guna mengakhiri Perang Yaman. Usulan itu diumumkan Menteri Luar Negeri Saudi, Faisal bin Farhan Al-Saud, dalam jumpa pers di Riyadh pada Senin (22/3).
Selain gencatan senjata, Faisal mengatakan, gagasan perdamaian juga mencakup pembukaan bandara Sanaa dan kesempatan impor bahan bakar dan makanan. Melalui pelabuhan Hodeidah. Bandara Sanaa dan pelabuhan Hodeidah hingga kini masih dikuasai oleh Houthi. “Negosiasi politik antara pemerintah Yaman yang didukung Saudi dan Houthi akan dimulai kembali,” kata Faisal. Ia menuturkan, Saudi akan bekerja sama dengan komunitas internasional untuk menekan Houthi. Agar menerima usulan dan dan datang ke meja perundingan. Meski begitu, Faisal menuturkan, koalisi Saudi akan terus melawan Houthi selama kelompok pemberontak itu belum menghentikan serangan. Pemerintah Yaman menyambut baik gagasan damai dari Saudi. Namun, Houthi menganggap inisiatif itu usang dan tidak memberikan sesuatu yang baru. Lantaran sampai detik ini koalisi Saudi belum memenuhi permintaan mereka untuk mencabut blokade sepenuhnya di Bandara Sanaa dan Pelabuhan Hodeidah. “Kami berharap Saudi akan mengumumkan diakhirinya blokade pelabuhan dan bandara dan inisiatif mengizinkan 14 kapal yang ditahan oleh koalisi,” kata juru runding Houthi, Mohammed Abdulsalam. Dia menuturkan, “hak kemanusiaan” tidak boleh digunakan untuk menekan. Ia mengatakan, Houthi akan terus bernegosiasi dengan Saudi, Amerika Serikat (AS), dan Oman sebagai mediator kesepakatan damai. Sementara itu, AS menyambut baik gagasan Saudi tersebut. Kelompok pemantau konflik di Yaman, The Armed Conflict Location & Event Data Project (ACLED), menuturkan perang sipil yang berlangsung sejak 2014 lalu itu menewaskan lebih dari 100 ribu orang. Sebagian besar korban tewas merupakan warga sipil. Konflik Yaman selama ini dipandang luas sebagai perang proksi antara Saudi dan Iran, yang selama ini menyokong Houthi. Perang sipil tersebut dinilai sebagai krisis kemanusiaan terburuk dalam sejarah yang minim perhatian dari komunitas internasional. (cnn/qn) Sumber: Saudi Usulkan Gencatan Senjata, Pemberontak Houthi PesimisCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: