Gojek Integrasikan UMKM Kaltim ke Pasar Global

Gojek Integrasikan UMKM Kaltim ke Pasar Global

"Kita sangat siap untuk meng-cover para UMKM Kaltim. Karena kita mendorong digitalisasi,"

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Keberadaan ojek online (ojol) muncul untuk memberikan dampak sosial kepada orang-orang yang bergerak di sektor informal. Beberapa layanannya bahkan mendapatkan pengakuan dari pemerintah daerah. Contohnya seperti di Balikpapan. Di mana penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi, Gojek, melakukan kerja sama pengiriman surat izin mengemudi (SIM) bersama Satlantas Polresta Balikpapan. Kerja sama  sejenis juga dilakukan dengan instansi lainnya. Hal itulah yang menjadi rujukan mereka untuk melirik kerja sama di skala prioritas lainnya. Yakni di tingkat provinsi. Tujuannya untuk memudahkan kegiatan pemerintahan dengan memanfaatkan teknologi. Menurut Head Of Regional Corporate Communications East Indonesia, Mulawarman, beberapa usulan tersebut sudah berada di posisi penjajakan antara Gojek dan Pemprov Kaltim. "Sektor-sektornya apa, tergantung dengan dil-dil-nya nanti," ucapnya, Senin (22/3/2021). Untuk di Kota Beriman, kata Mulawarman, dukungan kepada pihak informal memang sudah diberikan. Dan kerja sama itu sudah bertahun-tahun dijalankan. Mulawarman menjelaskan, Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Balikpapan memiliki target wirausahawan baru tiap tahunnya. Program dukungan dari Gojek mengenai itu ialah, Gojek Wirausaha. Di mana rintisan, kurikulum, dan pelatihan dilakukan secara komprehensif. "Kita berusaha sebagai aplikator yang mendukung pemerintah," lugasnya. Untuk kerja sama bersama pemprov nanti, diakui Mulawarman memang akan ada tantangannya. Tapi, dirinya mengaku bahwa tidak ada kekhawatiran mengenai itu. Mulawarman optimistis akan itu. Lantaran, adaptasi aplikator sudah dimaksimalkan. Tujuannya tak lain, ingin menjadi andalan bagi konsumennya. "Fitur-fitur kita maksimalkan," tambahnya. Investasi lain sudah dilakukan. Seperti investasi sumber daya manusia (SDM). Terutama di bidang teknologi informasi. Dibeberkan Mulawarman, di 2020 kemarin, Gojek berhasil meraup laba di luar laba keuntungan. Nilainya mencapai Rp 170 triliun. Pencapaian itu, dikatakan Mulawarman, untuk skala Asia Tenggara. Tak hanya itu, keterlibatan fitur Go-Food dengan UMKM di bidang kuliner bukan lagi sekadar layanan pesan antar. Tetapi juga menjadi barometer tren kuliner. Karena masyarakat melihat fitur tersebut sebagai acuan. Untuk memilih makanan sesuai selera pelanggan. "Kita sangat siap untuk meng-cover para UMKM se-Kaltim. Karena kita mendorong digitalisasi," sambungnya. Mulawarman membeberkan pembuktian lain akan hal itu. Di akhir 2020 kemarin, partnership UMKM di fitur GoFood berhasil mengalami peningkatan sebesar 80 persen. Yakni mencapai 900 ribu merchant baru. Yang tadinya hanya 500 ribu saja. Artinya, ada peningkatan 400 ribu UMKM baru yang bergabung dengan layanan on-demand berbasis aplikasi ini. Sekali lagi ditegaskan Mulawarman, angka tersebut berskala Asia Tenggara. Untuk di 2021 ini, dukungan tetap akan berfokus kepada UMKM. Yang memang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. "Kita akan menyiapkan platform-platform yang akan terintegrasi secara global. Bagaimana fitur-fitur kita bisa diakses dengan mudah oleh customer kita, dengan kata lain, UMKM yang bergabung akan masuk di pasar global," jelas Mulawarman. Lebih lanjut, beberapa tahun terakhir, Gojek juga mengeluarkan indeks atau proyeksi kuliner. Yang berguna bagi para pengusaha baru untuk melihat peluang usaha kuliner apa yang bisa dijalankan. Kemudian, kata Mulawarman lagi, pihaknya merupakan menjadi katalog kuliner terbesar se-Asia Tenggara. Yang sekali lagi, bertujuan untuk memudahkan pelanggan. Jika ingin bepergian. "Rata-rata, wisatawan mancanegara, jika berkunjung ke Indonesia, itu bukanya Gojek. Begitupun di Kaltim. Jadi arahnya akan menjadi aplikator yang bisa diandalkan ya," pungkasnya. (nad/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: