Anies Baswedan Berpeluang Besar Menangkan Pilpres 2024

Anies Baswedan Berpeluang Besar Menangkan Pilpres 2024

Jakarta, nomorsatukaltim.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merupakan tiga besar calon presiden di Pilpres 2024 pilihan anak muda versi hasil survei Indikator Politik.

Anies berada di urutan teratas pilihan anak muda. Dengan elektabilitas sebesar 15,2 persen. Diikuti Ganjar di urutan kedua dengan 13,7 persen dan Ridwan 10,2 persen. Kendati ketiga nama itu berada di urutan teratas, Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menilai, kemunculan nama Anies, Ridwan, dan Ganjar merupakan sebuah paradoks. Sebab, belum tentu ada partai politik (parpol) yang melirik mereka sebagai jagoan pada Pilpres mendatang. "Ini adalah nama-nama capres yang menurut saya paradoks. Mereka populer, memiliki elektabilitas tinggi, Anies, Ganjar dan Ridwan, tapi pada saat yang bersamaan mereka tidak punya kemewahan terhadap parpol," kata Adi, Senin (22/3). Ganjar, meski merupakan kader PDIP, masih harus bersaing dengan Ketua DPR Puan Maharani dan Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk mendapat tiket dari partainya. "Kan sangat tergantung pada Ketum Megawati. Karena pada saat yang bersamaan ada nama Puan, Risma, yang saya kira cukup melekat," kata Adi. Dia juga mengingatkan, Pilpres 2024 akan digelar bersamaan dengan Pemilihan Legislatif (Pileg) seperti 2019 lalu. Berkenaan dengan itu, ketua umum parpol tentu sangat selektif dalam mengusung capres-cawapres. Apabila capres-cawapres yang diusung tepat, maka perolehan suara di Pileg akan ikut terdongkrak. Sebaliknya, jika partai mengusung capres-cawapres yang kurang tepat, maka perolehan suara Pileg bisa ikut turun. Meski banyak anggota legislatif yang sudah punya nama besar sekalipun. Itu merupakan konsekuensi Pilpres dan Pileg digelar serentak. Berdasarkan hal tersebut, menurut Adi, para ketua umum parpol tidak akan mudah memberikan karpet merah pencapresan kepada figur-figur yang menurut mereka tidak memiliki dampak langsung terhadap perolehan suara Pileg. "Artinya, partai yang bisa mengusung jagoan sendiri, capres ataupun cawapres, kalaupun toh kalah Pilpres, minimal mengamankan suara Pileg," ungkap Adi. "Saya menduga ketum-ketum parpol pasti akan maju di 2024. Tujuan utamanya memang menang Pilpres. Tapi sasaran antaranya adalah mengamankan suara Pileg," kata dia. Mengenai Anies, Ganjar dan Ridwan yang favorit di kalangan anak muda, Adi menilai, ada faktor media sosial. Menurutnya, tiga figur itu aktif di media sosial serta mendapat porsi pemberitaan yang masif. Sementara itu, pengetahuan politik anak muda juga belum terlampau kuat. Mereka cenderung hanya melihat apa yang tampil di permukaan. Terutama di media massa dan media sosial. "Saya enggak yakin anak-anak muda ini punya alat ukur memilih tiga nama itu berdasarkan kinerja. Jabar itu masih banyak angka kemiskinan. Jateng juga banyak kemiskinan dan pengangguran. Begitu juga dengan Jakarta. Kasusnya banyak. Banjir. Macet. Kemarin ada kasus korupsi rumah DP 0 persen, dan lain-lain," paparnya. Sementara itu, pengamat politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedillah Badrun menganggap Anies memiliki peluang yang lebih besar untuk memenangi Pilpres jika melawan Ganjar dan Ridwan. Menurut Ubed, anak muda lebih condong ke Anies. Lantaran ia telah melakukan setidaknya tiga hal penting. Pertama, Anies sejak lama berdekatan dengan anak muda melalui gerakan Indonesia mengajar. Kedua, Anies kerap membuat fasilitas publik yang bisa dinikmati anak muda di Jakarta. Seperti arena skateboard, jalur sepeda, taman bermain, dan merawat interaksi yang baik dengan generasi milenial pecinta sepak bola. Khususnya dengan Jakmania. "Dukungannya pada Persija mendapat apresiasi yang lebih dari generasi muda di Jakarta," ujar Ubed. Ketiga, narasi-narasi Anies di arena publik lebih disenangi anak muda. Menurut dia, perhatian Anies pada anak muda nampak tidak hanya narasi atau wacana. Tetapi antara narasi dan tindakan terlihat berjalan seirama. "Dengan track record seperti itulah Anies Baswedan mampu menyedot perhatian kaum muda di Indonsia," jelasnya. Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin juga menyampaikan hal serupa. Menurut dia, Anies jauh lebih unggul dibanding Ganjar dan Ridwan. "Kelihatannya Anies yang akan unggul. Selain karena gubernur di ibu kota negara, Anies juga mendapat banyak penghargaan atau prestasi tingkat nasional dan internasional," kata Ujang. Kendati begitu, menurut dia, ketiganya juga masih harus meningkatkan elektabilitas. Peningkatan elektabilitas ini juga sebagai syarat agar parpol melirik mereka untuk diusung sebagai capres. "Itu yang menjadi tantangan Anies dan Ridwan. Bisa didukung partai dan bisa juga ditinggalkan. Kuncinya di elektabilitas. Jika elektablitas tinggi, maka partai akan datang. Begitu juga sebaliknya," jelas dia. "Ganjar pun sama. Walaupun kader PDIP, dia belum tentu dicalonkan oleh PDIP. Karena ada Puan," kata Ujang. (cnn/qn) Sumber: Jalan Terjal Anies, Ganjar, RK Raih Tiket Partai Demi Pilpres

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: