Gejala Umum Penggumpalan Darah yang Perlu Diwaspadai

Gejala Umum Penggumpalan Darah yang Perlu Diwaspadai

Jakarta, Nomorsatukaltim.com - Selama beberapa waktu, sejumlah negara seperti Swedia, Jerman, Perancis, dan Italia menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca. Setelah ada laporan terkait efek samping vaksin asal Inggris itu. Mereka khawatir vaksin itu akan menyebabkan penggumpalan darah pada penerimanya.

Kendati demikian, regulator pengawas obat Inggris (MHRA) menyatakan, sampai saat ini belum ada pembuktian dan konfirmasi bahwa sejumlah kasus pembekuan darah yang terjadi diakibatkan oleh vaksin AstraZeneca. Terlepas dari permasalahan tersebut, apa itu penggumpalan darah dan gejalanya? Gumpalan darah adalah darah yang berubah dari cairan menjadi seperti gel atau setengah padat. Pembekuan ini adalah proses penting yang dapat mencegah Anda kehilangan terlalu banyak darah dalam kasus tertentu. Seperti saat cedera atau terluka. Sebagaimana dikutip dari Healthline, gumpalan terbentuk di dalam salah satu pembuluh darah Anda, dan kemudian tidak selalu larut dengan sendirinya. Gumpalan darah yang tidak bergerak, umumnya tidak akan membahayakan Anda. Tetapi ada kemungkinan gumpalan tersebut dapat berpindah dan berbahaya. Bahkan mengancam nyawa. Jika gumpalan darah pecah dan mengalir melalui pembuluh darah ke jantung dan paru-paru, gumpalan itu bisa menghalangi aliran darah. Dan ini adalah keadaan darurat medis. “Akibatnya saturasi oksigen bisa menurun dan bahkan pasien bisa perburukan kondisi klinisnya dengan cepat hingga meninggal,” demikian penjelasan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Vito Damay, Februari lalu. PENGGUMPALAN DARAH Sistem peredaran darah Anda terdiri dari pembuluh yang disebut vena dan arteri, yang mengangkut darah ke seluruh tubuh Anda. Gumpalan darah bisa terbentuk di vena atau arteri. “Gejala Penggumpalan darah, tergantung lokasinya,” kata Vito, Rabu (17/3). Dikutip dari Healthline, ketika terjadi pembekuan darah di arteri, itu disebut bekuan arteri. Jenis gumpalan ini segera menyebabkan gejala dan membutuhkan perawatan darurat. Pembekuan darah yang terjadi di pembuluh darah vena disebut bekuan vena. Jenis gumpalan ini mungkin menumpuk lebih lambat dari waktu ke waktu. Tetapi masih bisa mengancam nyawa. Jenis bekuan vena yang paling serius disebut trombosis vena dalam atau Deep Vein Thrombosis (DVT). DVT adalah saat gumpalan terbentuk di salah satu vena utama jauh di dalam tubuh Anda. Hal ini paling umum terjadi di salah satu kaki Anda. Tetapi juga bisa terjadi di lengan, panggul, paru-paru, atau bahkan otak Anda. Namun, tidak ada cara untuk mengetahui apakah Anda mengalami pembekuan darah tanpa panduan medis. Jika Anda mengetahui gejala dan faktor risiko yang paling umum, Anda perlu mengetahui kapan harus mencari bantuan ahli. Karena bukan tak mungkin pembekuan atau penggumpalan darah terjadi tanpa gejala yang jelas. Menurut ahli bedah trauma dan dokter perawatan kritis di Grand Strand Regional Medical Center, Akram Alashari, tempat yang paling umum untuk terjadinya pembekuan darah adalah di kaki bagian bawah Anda. “Kalau terjadi di kaki pembuluh darah vena, maka bisa membuat kaki bengkak sebelah, hangat, berwarna kemerahan. Lalu bila gumpalan darah itu lepas bisa menyumbat pembuluh darah jantung yang mengarah ke paru-paru, sehingga pasien menjadi sesak dan berujung pada kematian,” kata Vito. Dia menambahkan, “Pembuluh darah vena adalah pembuluh darah balik yang mengarah ke jantung. Mengangkut darah kotor sisa metabolisme sel dan kaya CO2. Bila terdapat kaki bengkak, maka dokter jantung dan pembuluh darah biasanya melakukan echocardiography dan doppler (USG jantung dan pembuluh drah) atau CT scan serta pemeriksaan darah. Setelah itu akan diberikan obat pengencer darah antikoagulan untuk mencegah gumpalan darah terjadi.” Dikutip dari Healthline, gejala Anda akan tergantung pada ukuran gumpalan. Itulah mengapa Anda mungkin tidak memiliki gejala apa pun. Atau Anda mungkin hanya mengalami pembengkakan ringan pada betis. Tanpa rasa sakit yang berlebihan. Jika bekuannya besar, seluruh kaki Anda bisa menjadi bengkak karena rasa sakit yang hebat. Tidak umum terjadi pembekuan darah di kedua kaki atau lengan pada saat yang bersamaan. Peluang Anda mengalami pembekuan darah meningkat jika gejala Anda hanya terjadi di satu kaki atau satu lengan. Gumpalan darah juga bisa terjadi di jantung. Hal ini menyebabkan serangan jantung. Jantung adalah lokasi yang kurang umum untuk pembekuan darah. Tetapi masih bisa terjadi. Gumpalan darah di jantung bisa menyebabkan dada terasa sakit atau berat. Kepala terasa pusing dan sesak napas adalah gejala potensial lainnya. Sakit perut yang parah dan bengkak bisa juga menjadi gejala pembekuan darah di suatu tempat di perut Anda. Ini juga bisa menjadi gejala virus perut atau keracunan makanan. Kemudian, gumpalan darah bisa terjadi di otak. Ini dikenal juga sebagai stroke. Gumpalan darah di otak Anda dapat menyebabkan sakit kepala parah dan tiba-tiba. Bersama dengan beberapa gejala lain. Termasuk kesulitan berbicara atau melihat secara tiba-tiba. Terakhir, gumpalan darah yang mengalir ke paru-paru Anda disebut Pulmonary Embolism (PE). Gejala yang bisa menjadi tanda PE adalah: sesak napas mendadak yang bukan disebabkan oleh olahraga, nyeri dada, palpitasi atau detak jantung cepat, masalah pernapasan, dan batuk darah. MENEMUI DOKTER Mendiagnosis penggumpalan darah hanya dengan gejala sangat sulit. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), hampir 50 persen orang dengan DVT tidak memiliki gejala. Oleh karena itu, menghubungi dokter adalah cara terbaik jika Anda merasa mungkin memilikinya. “Tanda untuk segera ke dokter, kaki bengkak. Apalagi bila yang bengkak cuma sebelah. Kalau gumpalan darah terjadi di pembuluh koroner jantung, maka yang terjadi adalah serangan jantung,” kata Vito Selain itu, segera ke unit gawat darurat jika Anda mengalami salah satu gejala berikut: sesak napas mendadak; sakit dada seperti ditekan benda berat, kadang menjalar ke lengan kiri atau disertai keringat dingin; kesulitan bernapas, melihat, atau berbicara. (cnn/qn) Sumber: Gejala Penggumpalan Darah yang Patut Diwaspadai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: