Pariwisata Balikpapan Perlu Atur Strategi Destinasi

Pariwisata Balikpapan Perlu Atur Strategi Destinasi

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Sektor pariwisata Balikpapan triwulan I-2021 diproyeksi masih akan mengalami penurunan signifikan. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Balikpapan menghimpun data, periode Januari dan Februari tahun ini kunjungan wisatawan hanya mencapai 142.317 orang. Sementara pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 327.317 wisatawan. “Saya yakin triwulan I tahun ini turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Karena tahun lalu pada periode tersebut belum terjadi pandemi COVID-19. Sekarang dalam kondisi pandemi pasti menurun,” kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Balikpapan, Doortje Marpaung, Senin (15/3). Apalagi pada Februari lalu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dilaksanakan. Di mana saat itu, destinasi wisata tutup. “Mau tidak mau dampaknya sangat dirasakan,” ucapnya. Memasuki pertengahan Maret 2021, kebijakan terhadap pariwisata mulai dilonggarkan seiring dilaksanakannya PPKM Mikro. Kini destinasi wisata mulai dibuka hingga akhir pekan. Akan tetapi harus tetap menerapkan protokol kesehatan. “Kita berharap dengan pelonggaran pengunjung maupun pengelola destinasi dapat menerapkan protokol kesehatannya. Walaupun sudah melaksanakan vaksin,” paparnya. Dengan adanya pelonggaran, pihaknya juga berharap kasus terkonfirmasi juga turun. Agar aktivitas dapat berjalan sesuai dengan protokol kesehatan. Karena menurutnya, yang diperlukan pengunjung adalah prokes. Dan wisatawan saat ini mencari destinasi yang mengedepankan hal itu. “Karakternya kalau dari beberapa pantauan pengunjung bisa menghirup udara segar. Bisa menyediakan makanan dengan bersih dan lainnya,” ujarnya. Selain itu, pengelola juga harus punya strategi dan inovasi untuk menarik pengunjung datang ke destinasi wisata. “Kreativitas, inovasi atau upaya strategi yang jitu untuk menarik pengunjung. Jadikan destinasi tempat yang nyaman. Kalau itu dilakukan, kami optimis wisatawan akan tertarik,” tukas Doortje Marpaung. Adapun destinasi yang menjadi unggulan, Doortje mengatakan bahwa semua destinasi bersiap. Karena trennya, saat ini wisatawan memilih dalam cara grup kecil atau tidak dalam jumlah besar. “Semua destinasi bersiap. Trennya yang saya lihat dan beberapa sumber termasuk pengelola. Masyarakat lebih memilih grup kecil, kemudian nuansa alam untuk menghirup udara yang segar,” sebutnya. Sedangkan untuk wisata virtual pihaknya masih menggali informasi mengenai tren wisata tersebut. Karena untuk mengemas wisata virtual juga dibutuhkan perangkat dan anggaran yang tidak sedikit. “Membuat konsep objek destinasi virtual itu tidak mudah. Jelas program itu belum ada. Kita coba menggali informasi itu. Masih coba cari referensi dan analisa karena itu butuh anggaran yang tidak sedikit. Sementara tidak ada anggaran,” imbuhnya. Sementara itu, untuk tahun ini dinas terkait tidak menargetkan kunjungan wisatawan yang besar. Mengingat tahun lalu kunjungan tidak mencapai 1 juta wisatawan. “Optimis pariwisata akan bertumbuh. Dengan melihat realitas tahun lalu sekitar 500 ribu saja. Maka tahun 2021 targetnya satu juta wisatawan,” kata dia lagi. Adapun kategori pelancong yang disasar masih berharap pada wisatawan domestik. Terpisah, Ketua Association of the Indonesia Tour and Travel (Asita) Balikpapan, Tan Lili menyambut baik pelonggaran terhadap destinasi wisata. “Selama kebijakan PPKM diberlakukan tidak ada tur wisatawan,” sebutnya. Karena itu, dengan adanya pelonggaran objek wisata kunjungan akan kembali bergerak. Menurutnya, pergerakan pariwisata pada triwulan IV-2020 mulai terlihat. Namun sejak Januari dan Februari pariwisata kembali terpukul. “Saat ini kami juga telah menyediakan berbagai paket tur wisata ke sejumlah destinasi wisata di Kaltim,” bebernya. Selain itu, untuk mendongkrak pariwisata upaya yang dilakukan yaitu mengedukasi protokol kesehatan. “Langkah ini dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan wisatawan untuk mendatangi destinasi wisata,” ujar Tan Lili. Tan Lili menambahkan, bahwa kunjungan wisatawan saat ini masih bertumpu pada wisatawan lokal domestik Kaltim. “Masih andalkan kunjungan wisatawan lokal,” tutupnya. (fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: