Jalan Panjang Samarinda Seberang: Potensi Ekonomi Melimpah, Tinggal Mengolah
Selain dihadapkan pada persoalan ‘siapa memanfaatkan siapa’, perjuangan pemekaran wilayah seringkali ditakut-takuti dengan: kemampuan mengelola daerah. Ini berkaitan dengan anggaran, yang ujung-ujungnya duit. Namun para pejuang DOB Samarinda Seberang sudah menghitung seberapa besar potensi ekonomi di daerah itu. Berikut penuturan Rusdiansyah Rais.
Arditya Abdul Aziz, Pewarta nomorsatukaltim.com - Berbicara soal sektor ekonomi, dari ujung Palaran sampai ujung Loa Janan Ilir, Seberang memiliki berderet galangan kapal. Dahulu, orang ramai-ramai melakukan perbaikan kapal di penggalangan di Surabaya. Sekarang semuanya telah berpaling ke Kalimantan Timur, khususnya di Samarinda. Apabila dikelola dengan baik, maka bisa membentuk kawasan industri baru. Kemudian adapula sejumlah perusahaan industri yang terbangun di Seberang. Mulai dari yang bergerak di bidang kelistrikan, semen, pabrik karet, zat kimia dan lain-lain. Masih ada banyak lagi. Dan pastinya akan menjadi sebuah potensi ekonomi baru. Baca juga: Jalan Panjang Samarinda Seberang: Dari Rebutan Sekolah, sampai Fasilitas Kesehatan Apabila DOB benar-benar didapatkan Masyarakat Seberang. Hanya satu potensi potensi ekonomi yang tidak kami gunakan. Ialah potensi ekonomi yang bergerak di bidang pertambangan batu Bara. Menurut kami, tambang batu bara itu adalah bencana. Bahkan kami anggap sebagai kutukan sumber daya alam yang membuat banyak akibat. Mengevaluasi dari persoalan yang ada di Kota Samarinda. Oleh sebab itu kami akan bentuk pemekaran wilayah ini dengan bersih dari tambang batu bara. Kami pikir lebih baik sekalipun kecil PAD yang kami miliki. Serta sedikit APBD yang kami terima nantinya, dari pada masih bergabung dengan Kota Samarinda. Karena kita selama ini hanya mendapatkan buangan, ibaratnya hanya sisa-sisa saja. Daya dukung seperti pendidikan. Di Seberang terdapat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan, Politeknik, Politani, Universitas Terbuka, dan Universitas Nahdlatul Ulama. Kemudian, di Seberang ada SMA Favorit. SMA Melati dan SMA 10. Dari sektor Perbankan dan Perhotelan juga ada. Kemudian ada Stadion Utama Palaran. Lalu Seberang memiliki Pelabuhan Peti Kemas di Palaran. Sekalipun kami juga merasa kecewa. Karena Pelabuhan peti kemas ada di Bukuan Kecamatan Palaran, tapi pergudangan ada di Jalan Ir Sutami, Kecamatan Sungai Kunjang. Baca juga: Kabupaten Samarinda Seberang: Antara Harapan Rakyat dan Modal Politik Kecewa karena ada empat kecamatan yang harus dilewati. Sementara beban transportasi ditanggung oleh masyarakat. Dengan harga komoditas yang tinggi. Kami berharap di Pelabuhan Peti Kemas itu memiliki pergudangan. jadi tidak perlu banyak keluar uang. Sehingga tak menyusahkan masyarakat. Jadi seperti beras yang semestinya seharga Rp 9 ribu. Tidak perlu lagi kita beli dengan harga Rp 12 ribu per kilogram. Karena tidak ada beban transportasi lagi. Kemudian di Seberang Pemerintah memiliki aset berupa tanah di sekitaran Stadion Utama Palaran. Di sana ada ratusan hektare yang bisa dijadikan balaikota. Ataupun bisa dibangun sebagai kawasan pembangunan kota baru. Terkait fasilitas air. Seberang memiliki IPA Gunung Lipan, IPA Palaran dan Sungai Kledang. Sehingga Seberang sudah sangat layak untuk dilakukan pemekaran wilayah. Kemudian kita bicara soal potensi pariwisata. Di Seberang kita memiliki sejarah yang berkaitan dengan perjuangan merah putih di Sangasanga. Adapula sejarah yang berkaitan dengan pertama kalinya transmigrasi di Palaran. Selain itu Seberang sama halnya dengan Samarinda Kota, yang juga memiliki potensi pariwisata di bibir Sungai Mahakam. Ada pula pelabuhan dan dermaga wisata. Selanjutnya ada Kampung Ketupat, Kampung Tenun, Rumah Tua, Masjid Tertua, Makam pendiri Kota Samarinda, Puncak Gunung Lonceng. Itu sudah luar biasa untuk dikelola sebagai potensi pariwisata. Dan yang terpenting adalah, wilayah Seberang dapat menjadi daerah penyangga pada saat pembangunan Ibu Kota Negara Baru nanti. Baca juga: Gerakan Pejuang DOB Samarinda Seberang Tagih Janji Wali Kota Baru Namun hingga kini ada dua hal yang masih menjadi kendala untuk Seberang mendapatkan DOB. Adalah Moratorium dan Persoalan Wilayah. Setahun yang lalu kami telah lakukan kajian bersama akademisi dari Universitas Mulawarman. Dari hasil kajian pemekaran Seberang untuk menjadi daerah otonomi baru sudah sangat tepat. Kendala kita saat ini terdapat di Pemkot Samarinda. Mereka tak mendukung penuh wacana Seberang untuk menjadi pemekaran wilayah baru. Sedangkan untuk mendapatkan DOB, kini kami juga harus membutuhkan waktu moratorium selama 10 hingga 15 tahun. Sedangkan disisi lain saat ini, sudah ada 314 daerah calon Kabupaten Kota hingga provinsi, yang sedang mengantre untuk mendapatkan DOB. Itulah mengapa hingga kini pergerakan kami terkendala, dan belum mendaftarkan Seberang sebagai DOB. Sejauh ini, kami sudah melakukan komunikasi ke DPD dan DPR RI di Senayan. Mereka sudah ada yang melakukan survei dan datang langsung ke Seberang. Mereka juga berjanji akan mendukung penuh usulan pemekaran daerah ini. Selain itu, kami juga sudah berkomunikasi ke DPRD Kaltim dan DPRD Samarinda, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda yang baru dilantik saat ini. Saya sampaikan, bahwa dua hari setelah Andi Harun dan Rusmadi ditetapkan sebagai bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda, kami melakukan pertemuan di Hotel Grand Sawit, Jalan Basuki Rahmat. Saat itu kami duduk bersama untuk berdiskusi. Dalam kesempatan itu saya menyampaikan, akan terus menuntut DOB. Saya juga menyampaikan dengan tegas kepada Andi Harun, bahwa Seberang tidak akan berubah sekalipun telah berganti Wali Kota dan Anggota DPRD. Dan Saya sangat ingat sekali, atas apa yang telah dikatakan Andi Harun kepada saya saat itu. Dia berucap, "Bahwa saya akan membantu perjuangan (DOB) ini. Apabila saya terpilih menjadi Wali Kota Samarinda. Saya juga akan pindahkan Balai Kota di Seberang," Baca juga: Otak-atik DOB Samarinda Seberang; Pernah Dilobi, Namun Enggan Dilepas Bupati Seperti kita ketahui, bahwa isunya balai kota rencanya akan dipindahkan ke Kelurahan Sungai Siring, di Samarinda Utara. Tapi beliau (Andi Harun) dengan tegas menyampaikan, kalau dirinya akan berusaha memindahkan Balai Kota di Seberang. Menurutnya, cara itu lebih tepat. Dengan adanya pusat pemerintahan di Seberang, maka secara otomatis pemerataan pembangunan akan dirasakan. Kemudian Andi Harun juga mengatakan, "Saya akan membantu dan melakukan pemerataan pembangunan di seluruh Kecamatan wilayah Seberang." Saat itu saya juga sudah sampaikan kepada beliau, apa saja yang menjadi permasalahan di Seberang. Lalu dia kembali berjanji kepada saya dengan mengatakan, "Bahwa saya akan membantu untuk membiayai kajian akademis sehubungan dengan kelayakan DOB Kabupaten Samarinda Seberang," Terakhir dia meminta kami bersabar. Karena saat ini sedang ada moratorium. Jadi kami hanya tunggu saja, apakah benar prinsipnya. "Perjuangan masyarakat Seberang, di Kecamatan Samarinda Seberang, Palaran dan Loa Janan Ilir, ketika kami terpilih menjadi Wali Kota kami akan fokus melakukan pemerataan pembangunan di Wilayah Seberang," seperti itulah yang dia katakan kepada saya. Namun Saya berprinsip, bahwa DOB Kabupaten Samarinda Seberang adalah tetap harga mati. Meskipun di Seberang akan dibangun balai kota, kami tetap meminta untuk tetap DOB. Baca juga: Warga Samarinda Seberang Berharap Pemerataan Pembangunan dengan Pemekaran Kemudian terkait batas wilayah yang dikehendaki untuk Seberang mendapatkan DOB hingga saat ini hanya ada tiga Kecamatan saja di wilayah Seberang. Namun, menurut saya tiga Kecamatan ini sebenarnya sudah cukup. Kalau dibandingkan dengan luasan Kecamatan yang ada di Pulau Jawa. Jadi tiga kecamatan ini sebenarnya sangat luas sekali. Sehingga menurut saya sudah mendukung sekali untuk batas wilayah yang diusulkan di DOB. Apabila usulan kami diterima dan didukung Pemerintah Kota Samarinda. Maka Kecamatan dan Kelurahan ini akan terbangun dan lahir dengan sendirinya. Terkait luasan di Kecamatan Palaran itu ada sekitar 182,53 kilometer persegi. Ditambah Kecamatan Samarinda Seberang, ada sekitar 9,82 Kilometer persegi. Lalu Kecamatan Loa Janan Ilir ada 19 Kilometer persegi. Artinya itu sudah sangat layak untuk menjadi DOB, meski memang kita hanya tersedia tiga kecamatan dari 16 kelurahan. Saat ini, masyarakat Seberang sudah satu suara untuk memperjuangkan DOB. Aksi-aksi akan terus kami jalankan. Lobi-lobi politik juga akan terus kita lakukan ke pada pemerintah. Baik di Eksekutif maupun legislatif. agar kedua komponen ini dapat mendukung penuh kita. Dan mudah-mudahan, Bapak Wali Kota Samarinda kita yang baru, Pak Andi Harun, akan selalu sesuai dengan komitmennya. Sebelum mengakhiri sesi wawancara ini, yang perlu saya tegaskan bahwa. Apabila cita-cita itu tidak tercapai di kami, kami berharap anak cucu yang akan terus melanjutkannya perjuangan kami. (bersambung/yos)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: