Berhasil Bukukan Laba, Transkon Jaya Tumbuh di Tengah Guncangan

Berhasil Bukukan Laba, Transkon Jaya Tumbuh di Tengah Guncangan

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Perusahaan jasa transportasi, Transkon Jaya Tbk, mencatatkan kenaikan laba di tengah guncangan ekonomi sepanjang 2020. Hasil itu tak lepas dari berbagai strategi yang diterapkan emiten berkode TRJA itu. Menurut Head of Finance Irene Catherine, salah satu kiat melalui tahun pandemi ialah dengan melakukan mitigasi lebih dini.

“Transkon itu sebenarnya sudah melakukan proses mitigasi jauh sebelum pandemi. Berhadapan customer baru, terutama unit baru, kami melakukan investigasi secara internal dan dari luar,” ungkap Irene dalam Highlight Kinerja Keuangan di siaran YouTube Transkon Jaya baru-baru ini. Setiap bulan, perusahaan yang bermarkas di Manggar, Balikpapan Timur memantau slip dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memerlihatkan kolektibilitas perusahaan. “Karena sampai hari ini, kami membuktikan tidak pernah gagal bayar dalam pengelolaan cash flow,” terangnya. Dia menambahkan, di masa pandemi rasanya semua bisnis pasti berpengaruh. Akan tetapi, Irene memastikan pengaruhnya tidak signifikan bagi Transkon. Terlihat, perusahaan rental kendaraan kabin ganda ini tidak pernah gagal membayar cicilan. “Kami juga tidak pernah restrukturisasi. Kami benar benar menunjukkan pembayaran sesuai tepat waktu,” kata Irene lagi. Performa bagus ini juga diperlihatkan dengan senantiasa menyerahkan laporan keuangan tepat waktu. Apabila dilihat dari debt to equity ratio, atau rasio utang terhadap ekuitas (modal), Transkon selalu mengalami penurunan. “Ini indikator bagus, karena utang terus menurun. Artinya kita tidak tampung utang. Bisa juga dimaknai kita lancar dalam membayar kewajiban,” sambung Head Reporting Transkon Jaya, Saskya Clarissa. Dengan adanya penurunan kewajiban utang, Saskya meyakini, kondisi ini menjadi salah satu hal yang dapat dipertimbangkan investor. “Karena investor suka kepada perusahaan yang tidak terlalu bergantung terhadap utang.” Saskya menambahkan, berkat kinerja keuangan yang mentereng, juga ditunjukkan perusahaan dengan raihan penurunan bunga. Penurunan bunga, berarti penurunan biaya. “Itu berkat peningkatan performa perusahaan. Dari sisi laporan keuangan, dengan adanya suku bunga turun, tentu mengakibatkan net profit semakin naik. Maka earning juga semakin besar,” jelas Saskya. “Terkait dengan dalam sisi laporan kita masih dalam proses penyusunan laporan keuangan triwulan keempat 2020. Baru akan di-publish pada akhir Maret 2020.” Pada kuartal III-2020, price earning ratio atau rasio harga saham perusahaan terhadap pendapatan per saham perusahaan pada posisi 5,11. Sementara perusahaan sektor transportasi lain sudah jauh di atas 10. Yang artinya, dengan performa dan kinerja keuangan yang kinclong, harga saham TRJA masih sangat menarik untuk dikoleksi. “Perusahaan lain untuk industri di sektor transportasi rata-rata sudah 16 x. Kami (TRJA) hanya 5,11 x. Artinya, harga saham TRJA masih murah,” imbuh Saskya. Dari sisi harga saham yang murah, price to book value masih di bawah 1 sejak September 2020. Hal ini menjelaskan, dari sisi harga masih sangat murah, sementara perusahaan memiliki kualitas yang baik. Pada penutupan perdagangan, Kamis (10/3) lalu, posisi TRJA lebih rendah dibanding penutupan perdagangan sebelumnya. Dibuka pada angka 164 rupiah per lembar saham, perusahaan yang belum genap setahun di bursa itu sempat naik ke posisi 168. Namun pada sesi kedua, TRJA menyerah di angka 164 atau turun 3 poin (-1,80%).

LABA NAIK

Pada Laporan Keuangan Triwulan 2020 yang dilaporkan Oktober tahun lalu, PT Transkon Jaya Tbk mencatatkan kenaikan laba sebesar 9,56% secara tahunan atau year-on-year (yoy). Laba pada kuartal III/2020 menjadi Rp 34,38 miliar dari Rp 31,095 miliar dibanding periode yang sama, tahun sebelumnya. Pendapatan perseroan melonjak dari Rp 301,77 miliar menjadi Rp 306,67 miliar. Pendapatan ini juga ditambah dari penghasilan lain–lain dari penjualan suku cadang serta pendapatan bunga. Pada beban pokok perusahaan dan beban operasi masing-masing tercatat mengalami kenaikan sebesar Rp 3,43 miliar (yoy) dan Rp 5,71 miliar (yoy). Namun, pada beban bank terjadi penurunan sebesar Rp 57,78 juta dibandingkan Rp 115,87 juta pada September 2019. Dengan demikian, emiten berkode saham TRJA itu berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 34,38 miliar pada September 2020. TRJA juga menargetkan peningkatan 10 persen dari target tahun ini. Perusahaan yang melaksanakan initial public offering (IPO) pada Agustus 2020 ini, memang sedang gencar melakukan ekspansi usai melakukan IPO. Corporate Secretary Alex Syauta mengaku pihaknya sedang masuk ke Pulau Sulawesi. Ia menyebut sudah mengirimkan beberapa kendaraan light vehicles ke beberapa daerah di Sulawesi. “Kami ada customer baru di Sulsel, Sultra,dan Sulut,” katanya saat itu. Terkait keuntungan yang diraih, perusahaan berencana memberikan dividen tunai. Transkon Jaya merupakan perusahaan rental double cabin yang melayani pertambangan dan perkebunan sawit. Proyek mereka tersebar di seluruh Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dan Papua. (fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: