Demo Anti-Kudeta Myanmar Kian Memanas, Tentara Duduki Rumah Sakit dan Kampus

Demo Anti-Kudeta Myanmar Kian Memanas, Tentara Duduki Rumah Sakit dan Kampus

Yangon, Nomorsatukaltim.com - Pasukan militer (Tatmadaw) Myanmar dikerahkan untuk menduduki sejumlah rumah sakit dan kampus pada Senin (8/3). Untuk menghalau massa anti-kudeta. Yang akan kembali menggelar aksi demonstrasi.

Tentara tampak menduduki sejumlah rumah sakit, kampus, dan kompleks kuil di Kota Yangon, Ayeyarwady, Bago, Tanintharyi, Mandalay, Sagaing, serta negara bagian Mon, Kayah, KAchin, dan Rakhine. Pekerja medis di Yangon mengatakan, tentara menduduki rumah sakit terbesar di kota itu, RS Umum Yangon, RS Gandhi, dan RS Spesialis Waibargi. Pejabat rumah sakit mengaku telah bernegosiasi dengan perwira militer. Menyusul tuntutan publik untuk menarik pasukan usai gelombang demo yang terjadi pada Minggu (7/3). Namun tidak dijelaskan lebih lanjut apakah permintaan tersebut telah dipenuhi. Saksi di Kota Mandalay melaporkan bahwa pasukan keamanan dikerahkan di RS Umum Mandalay, Universitas Yadanarbon, stasiun kereta api pusat Mandalay, dan fasilitas umum lainnya, termasuk kantor pemerintah dan otoritas listrik setempat. Warga juga melaporkan telah melihat puluhan personel keamanan dikerahkan di Kuil Buddha Mahamuni, salah satu situs ziarah populer di Myanmar. Sementara empat kendaraan yang berusaha memasuki Universitas Teknologi Mandalay mendapat penolakan warga. Insiden warga yang menghalau pasukan militer direspons dengan tembakan gas air mata dan peluru karet hingga melukai beberapa orang. Kyaw Thu, petugas keamanan setempat menjadi salah satu korban cedera yang terkena serangan aparat militer. Ia mendapat perawatan setelah wajahnya mengalami luka-luka dan pahanya terkana tembakan peluru karet. "Dua pengajar juga dipukuli. Sekarang tentara ditempatkan di dalam kampus. Mereka masih melepas tembakan ketika kami harus meninggalkan tempat kejadian," kata Kyaw kepada Myanmar Now. Di Monywa yang berdekatan dengan Mandalay, polisi dan tentara menduduki Universitas Monywa dan Universitas Ekonomi Monywa. Senada, di Kota Mon, negara bagian Ye, pasukan keamanan menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah warga lokal yang memprotes pengambilalihan rumah sakit. Sedikitnya dua orang warga terluka terkena peluru karet tentara. "Itu hanya sekitar 12 tentara. Mereka mengatakan bahwa mereka ditempatkan di rumah sakit atas perintah atasan mereka. Mereka mengatakan tidak ingin bentrok dengan penduduk setempat. Tapi akan menembak jika ada yang membuat masalah dengan mereka," kata seorang warga setempat. Di Kota Praja Gwa, negara bagian Rakhine selatan, media lokal melaporkan, petugas keamanan rumah sakit umum berhasil mencegah tentara menduduki kompleks rumah sakit. Mahasiswa di ibu kota negara bagian Kayah juga menggelar protes serupa. Mereka memprotes penempatan pasukan di UNiversitas Komputer Loikaw. Sementara itu, sumber polisi di Yangon mengatakan kepada Myanmar Now, sekitar 1.500 petugas polisi telah bergabung dengan Gerakan Pembangkangan Sipil (CDM) menentang kudeta bulan lalu. Sumber tersebut mengatakan, pengambilalihan bangunan publik tampaknya ditujukan untuk melawan efek pembangkangan sipil oleh pegawai negeri. Yang sebagian besar telah melumpuhkan sektor publik negara. "Militer berada dalam situasi putus asa mencoba menguasai negara," kata sumber itu. Selain pasukan infanteri, banyak dari mereka yang dikerahkan adalah anggota angkatan laut, angkatan udara, unit medis dan teknik. (cnn/qn) Sumber: Halau Massa Anti-Kudeta Myanmar, Tentara Duduki RS dan Kampus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: