Demi Pulihkan Ekonomi, Pemkab PPU Pinjam Uang ke SMI

Demi Pulihkan Ekonomi, Pemkab PPU Pinjam Uang ke SMI

PPU, nomorsatukaltim.com – Pemkab PPU pinjam uang. Terpaksa. Demi memulihkan ekonomi akibat pandemi. Nilainya Rp 150 miliar. Dipinjam dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

Ketua DPRD PPU Jhon Kenedi mengungkapkan hal itu. Katanya sudah ada pertemuan dirinya bersama kepala daerah dengan pihak perusahaan. Muncul tawaran agar Pemkab PPU pinam uang. Guna pemulihan ekonomi nasional (PEN). Besarannya maksimal hingga Rp 150 miliar. Tanpa bunga. "Jadi kalau memang tanpa bunga, saya rasa itu bagus. Ini memang harus diambil. Jadi sepakat saja," ungkapnya baru-baru ini. Bukan karena hal lain lagi. Namun memang karena pemerintah membutuhkannya. Untuk mendukung program pemerintah. Melihat kondisi keuangan daerah yang disebabkan musibah pandemi. "Jadi ada bantuan untuk memulihkan ekonomi masyarakat kita," sebutnya. Jhon juga menegaskan bahwa rencana Pemkab PPU pinjam uang ini tidak akan memengaruhi pinjaman terdahulu. Pemkab PPU pinjam uang juga sebelumnya. Atau masih berutang sekira Rp 337 miliar. Dari usulan pinjaman sebesar Rp 348 miliar. Pada 2017 lalu dengan jangka waktu pembayaran selama delapan tahun. "Meskipun masih ada pinjaman kita yang terdahulu dan belum terbayarkan, itu tidak ada pengaruhnya untuk pinjaman baru ini," tuturnya. Ada juga sempat dibahas dalam pertemuan soal utang ini. Yaitu kesepakatan untuk keringanan pembayaran. Yaitu dengan melunasi bunga saja dulu. Sekira bunga 0,72 persen per tahun. Atau sekira Rp 30 miliar. Alasannya ya karena pandemi. Setelah itu nanti dicicil untuk melunasinya. "Mekanismenya pinjaman ini lebih mudah. Tidak sesulit proses pinjaman yang sebelumnya. Ada kemudahan untuk pinjaman ini," ungkap Jhon. Adapun dalam pengajuan Pemkab PPU pinjam uang ini masih proses persiapan. Penyusunan penggunaan anggaran dan kegiatannya. Nanti juga bakal ada pembahasan terkait pembiayaan itu dengan DPRD PPU. Yang setelahnya akan diajukan ke PT SMI untuk verifikasi. Penggunaan anggaran sendiri mencapai Rp 10 miliar. Untuk satu kali kegiatan. Dengan catatan, itu benar-benar demi memulihkan ekonomi masyarakat. "Misal ada jalan yang harus dibuka untuk mengeluarkan hasil pertanian kita. Itu bisa. Kami berharap proses secara administrasi dipercepat. Ajukan sebesar-besarnya saja. Tidak apa-apa, kan tanpa bunga juga," tutup Jhon. (rsy/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: