Pertamina Impor Elpiji dan Sulfur dari UEA

Pertamina Impor Elpiji dan Sulfur dari UEA

Jakarta, Nomorsatukaltim.com - PT Pertamina (Persero) dan The Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) menyepakati kontrak jual beli elpiji dan sulfur dengan nilai hingga US$ 2 miliar atau Rp 28,7 triliun (kurs Rp 14.377 per dolar AS). Kontrak untuk empat tahun.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Al Mazroui dalam konferensi pers business forum IEAW 2021 baru-baru ini. “Kontrak elpiji dan sulfur adalah kontrak empat tahun dan itu berada di level US$ 500 juta setahun. Jadi kontraknya US$ 2 miliar selama empat tahun,” ucapnya. Meski demikian, kata Suhail, nilai kontrak tersebut dapat berubah sewaktu-waktu. Tergantung harga komoditas yang diperdagangkan kedua perusahaan. “Antara US$ 2-2,2 miliar. Bergantung pada harganya. Hal ini penting. Mengingat masa empat tahunnya. Tetapi dapat diperbarui,” imbuhnya. Dalam kesempatan tersebut, Suhail juga menyatakan komitmen UEA untuk memenuhi kebutuhan industri hulu migas Indonesia. Melalui kerja sama kedua perusahaan. Ia menegaskan, Pertamina akan diprioritaskan untuk mendapatkan suplai bahan baku energi dari ADNOC di masa mendatang. “Kami akan selalu berkomitmen dan mendukung Indonesia dan kebutuhan mereka. Kalau kita punya, Indonesia akan mendapat prioritas. Itu adalah komitmen yang kami berikan pada Jenderal Luhut,” tuturnya. Sebelumnya, Pertamina memang telah menjajaki kerja sama bisnis minyak dan gas bumi dengan ADNOC. Yang ditandai dengan penandatanganan Comprehensive Strategic Framework (CSF) Juli 2020. Penandatanganan perjanjian itu dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Menteri Negara UEA dan CEO ADNOC Group, Sultan Ahmed Al Jaber. Setelah itu, dilakukan pertukaran dokumen dengan disaksikan Presiden RI Joko Widodo, Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, H.R.H. Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan. Proyek yang menjadi pertimbangan dalam penjajakan kerja sama tersebut termasuk partisipasi di sektor hulu migas UEA, kilang, petrokimia, LNG, elpiji, Avtur dan bisnis ritel migas di Indonesia. Langkah ini sekaligus menjadi upaya Pertamina memperluas bisnisnya di luar negeri dan memasarkan berbagai jenis produk. Seperti bahan bakar, pelumas, elpiji, LNG, dan petrokimia. (cnn/qn) Sumber: Pertamina Sepakati Kontrak Jual Beli LPG Rp28 T Dengan ADNOC

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: