Jumlah Vaksin Terbatas, Vaksinasi Tahap 2 Prioritaskan Pejabat
Samarinda, nomorsatukaltim.com - Satgas Penanganan COVID-19 Kota Samarinda mulai merealisasikan vaksinasi SARS-CoV-2 tahap kedua. Dengan target sasaran penerima vaksinasi sektor pelayanan publik dan masyarakat lanjut usia (lansia).
Namun demikian, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda Ismid Kusasih menyebut, kuota vaksin yang diterima masih sangat terbatas. Jumlahnya jauh dari data calon penerima yang diajukan pada dua segmen tersebut. Ia merinci, jumlah dosis vaksin untuk sektor pelayanan publik yang diterima baru sebanyak 2.800 dosis. Padahal data potensial penerima imunisasi Coronavac yang diajukan satgas sebanyak 58 ribu jiwa. Dengan kondisi itu, satgas kata Ismid, mengacu pada petunjuk pelayanan vaksinasi Kementerian Kesehatan. Yakni mendahulukan para pejabat negara. "Pelayan publik yang harus didahulukan adalah pejabat negara. Seperti jajaran pemerintah kota, anggota dewan, pejabat pemerintah pusat di kantor perwakilan dan sebagainya," jelas Ismid. Sementara dosis vaksin besutan Sinovac dan Biofarma untuk warga lansia di Samarinda, Ismid menyebut baru diterima sebanyak 22 ribu dosis. "Sedangakan data yang kita sampaikan ke pusat sekitar 58 ribu juga. Jadi yang datang baru 38 persen dari jumlah lansia," paparnya. Mekanisme vaksinasi untuk lansia ada dua cara. Melalui pendaftaran dan workin. Yaitu datang langsung ke tempat vaksinasi dilakukan. Jika memenuhi syarat maka langsung disuntik. Ismid menuturkan, vaksinasi COVID-19 untuk lansia sedang berjalan. Sedangkan untuk pejabat publik diagendakan pada Senin pekan depan. Termasuk Wali Kota Samarinda Andi Harun bersedia mengikuti imunisasi vaksin. Kemarin, satgas menggelar vaksinasi untuk sektor pelayanan publik yang dipusatkan di Pasar Pagi, bagi sebagian pedagang pasar. Dan di aula SMP 4 bagi para guru atau tenaga pendidik. Imunisasi kepada tenaga pendidikan diprioritaskan pada sekitar 72 guru dari 14 sekolah. Yang rencananya akan dibuka sebagai percontohan penerapan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi. Kemudian menyusul sekitar 260 tenaga pendidik lainnya. Ismid menambahkan, selain guru, pejabat negara dan pedagang pasar, para awak media akan turut kebagian dalam vaksinasi tahap dua ini. "Tadi sudah dibicarakan, vaksinasi untuk pelayan publik ini wartawan dimasukkan. Kita sudah mewacanakan. Nanti kita sampaikan kepada wali kota sebagai ketua satgas. Tapi tentu tidak bisa langsung semua. Bertahap," tutur Ismid, ditemui usai menggelar rapat koordinasi di Balai Kota. (das/eny)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: