Bersantai di Wisata Kembang Jaong

Bersantai di Wisata Kembang Jaong

Kukar, nomorsatukaltim.com - Meski tidak sekomplet Kutim dan Berau. Kutai Kartanegara sejatinya juga punya banyak sekali destinasi wisata. Dari wisata alam, buatan, wisata sejarah, sampai budaya dan religi. Tapi kali ini, Nomor Satu Kaltim akan merekomendasikanmu salah satu tempat wisata alam. Yang memadukan konsep edukasi dan rekreasi. Tempat itu adalah, Wisata Kembang Jaong. Pernah dengar?

Destinasi wisata seluas 1,9 hektare ini terletak di Dusun Binsamar, Kelurahan Loa Ipuh Darat. Letaknya sekitar 5-6 kilometer dari pusat Kota Tenggarong. Seperti letaknya yang ada di dusun, suasananya masih asri dan jauh dari hiruk pikuk ramainya kota. Cocok buat kamu yang tinggal di perkotaan dan ingin mencari suasana berbeda.

Sepanjang perjalanan 5-6 kilometer tadi, akan disuguhkan pemandangan asri. Melewati persawahan yang luas di kiri dan kanan jalan. Jika berangkat pagi atau sore hari. Bakal melihat para petani lagi asyik dengan dunianya, mengurus padi dan tanaman lainnya. Masih suasana perkampungan lah. Jauh dari yang namanya polusi.

Baru perjalanannya saja, mata kita sudah dimanjakan hijaunya pemandangan. Membuat semangat berwisata semakin membara.

Sesampainya di kawasan Wisata Kembang Jaong. Dari pintu gerbangnya saja sudah bikin penasaran. Seperti apa didalamnya. Ketika masuk ke dalam, pengunjung langsung dimanjakan hamparan hijau. Disertai spot-spot, untuk pengunjung berswafoto. Ada rumah tempo dulu. Lorong warna-warni, jembatan, spot foto di atas gubang dan lapangan luas untuk sekedar behonjor sambil melihat anak-anak berlarian kecil.

Yang membawa keluarga besar. Pengelola pun menyiapkan berbagai fasilitas. Mulai dari tikar hingga pondok. Masing-masing bisa disewa. Tikar cuma dipatok Rp 5 ribu aja. Kalau pondok bervariasi, tergantung ukuran. Mulai Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu saja. Juga bisa nginap ternyata, biayanya sama, per pondok Rp 100-200 ribu juga.

Jika sedang musimnya rambutan, pengunjung bebas menyantap rambutan di sana. Sepuasnya. Dari pagi sampai sore pun boleh menyantap rambutan. Asal kuat saja memakannya. Pengen dibawa pulang? Boleh saja. Rp 5 ribu per kilogram maharnya.

Untuk urusan perut, kamu bisa bawa makanan dan minuman dari luar kok. Jadi bisa menyesuaikan selera. Kalau saja khawatir jajanan di dalam kurang cocok di lidah. Mau barbeque-an. Iya, bakar-bakaran juga bisa. Bawa saja bahan mentahnya dari rumah. karena di sana sudah disediakan tungku dan kayu bakar.

Berbicara asal muasal destinasi wisata ini. Ternyata kawasan tersebut awalnya hanyalah kebun biasa milik Erwin Junaidi. Kebun di tengah hutan. Berisikan pohon rambutan dan durian. Namun melalui tangan kreatif Erwin, terbangunlah wisata alam nan indah ini. Sejak diresmikan oleh camat Tenggarong dan Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar. Tanggal 15 Desember 2019. Namun pembangunannya sendiri sudah dilakukan sejak 2018 lalu.

"(Dibangun) dan dikelola secara mandiri. Menjadi bagian Kampung Kutai yang dicanangkan bupati Kukar di Dusun Binsamar," jelas Erwin pada Disway Kaltim.

Baru mulai berkembang, tapi COVID-19 keburu menyerang. Jadilah wisata itu ikut lesu. Hanya sempat ramai selama dua bulan awal saja. Akhirnya harus tutup lapak dulu selama 5 bulan. Kemudian kembali buka setelah ada kebijakan new normal.

Sempat sebelum pandemi, per harinya bisa sampai 500 pengunjung yang datang ke Kembang Jaong. Selain tempatnya indah, tiket masuk pun terbilang murah. Hanya Rp 5 ribu saja. Strategi marketing yang lumayan baik sepertinya.

Tapi itu dulu, seketika karena pandemi, pengunjung turun drastis. Hanya 150 orang saja per harinya. Lebih 50 persen penurunannya.

"Hanya Sabtu-Minggu capai 500 orang di era new normal," kata Erwin lagi.

Harapan pun terucap dari mulut pria 62 tahun ini. Sama seperti pelaku-pelaku wisata lainnya. Pandemi cepat berlalu, ekonomi bergeliat kembali. Apalagi ada wacana vaksinasi, tentunya ini menjadi angin segar baginya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: