Jadi Selebgram Itu Harus Cerdas

Jadi Selebgram Itu Harus Cerdas

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Selebgram belakangan menjadi profesi yang menjanjikan. Mereka yang good looking atau punya kreativitas ulung. Berbondong-bondong memanfaatkan akun Instagramnya menjadi lumbung uang.

Selebgram juga kini menjadi corong iklan dari dunia usaha. Banyak usaha yang rela membayar mahal selebgram untuk mempromosikan barang atau jasanya. Karena mendapat jaminan exposure yang tinggi. Makin banyak follower si selebgram. Makin mahal juga mahar iklannya.

Namun seiring banyaknya permintaan promosi ke selebgram. Beberapa masalah mulai muncul. Menjamurnya selebgram juga bikin pemilik usaha mulai pilih-pilih ketika ingin memasang iklan.

Karena beberapa selebgram bertindak arogan. Eh, ini beberapa aja ya. Bukan semua selebgram seperti itu.

Mereka tidak mau membuat konten promosi yang bagus. Atau minimal sesuai kebutuhan si pemasang iklan. Karena merasa pengikutnya sudah banyak. Jadi agak menyepelekan sesuatu yang sangat mendasar.

Hal ini diungkapkan oleh Rizky Maghfira Ardiyani, owner Dapur Kiki. Usaha kue dan puding yang berdiri sejak 2014 itu. Sudah sangat sering memakai jasa selebgram.

Kata Rizky, selebgram itu harus memiliki beberapa keahlian khusus. Di luar upanya menjaring banyak pengikut. Pertama, selebgram harus memiliki kemampuan public speaking yang baik.

“Walaupun sederhana, tapi ini menentukan cara dia membranding produk kita,” katanya usai siaran langsung program Ngopi Sore episode ke-4. Program talkshow garapan Diskominfo Kaltim dan nomorsatukaltim.com.

Kedua, kata Rizky, adalah engagement selebgram di media sosial. Bagaimana mereka berinteraksi. Bagaimana membuat story yang menarik.

“Dari segi pengambilan gambarnya mungkin, kualitas ponsel atau kamera yang dipakai. Saya enggak tahu boleh engga ngomong gini. Kesannya jahat, kami nuntut kualitas gambar harus baik. Tapi dari sudut pandang saya sebagai klien, di bidang usaha. Itu penting. Karena pengambilan gambar menentukan branding produk. Kami kan bayar secara profesional, jadi hasil juga harus profesional,” jelasnya.

Selanjutnya, adalah kesesuaian konten pada produk. Semisal ada sejumlah selebgram yang terbiasa memakai filter agar terlihat uhuy. Dan terkadang, filter tersebut memang membuat wajah si selebgram menjadi kinclong. Tapi jatuhnya tidak mempresentasikan produk dengan baik.

Karena beberapa produk tertentu. Sangat mementingkan kesesuaian warna dan bentuk. Sehingga saat terpapar filter. Jadi berbeda penampakannya.

Performa saat menyampaikan promosi juga butuh skill khusus. Di mana selebgram harus bisa mempromosikan produk dengan jelas, mudah dipahami, syukur-syukur bisa menarik. Karena tujuan pemasang iklan adalah menggaet pembeli. Bukan sekadar pamer produk.

“Karena kadang ada selebgram yang enggak kasih peforma maksimal, mungkin lagi bad day atau apa. Tapi ya itu konsekuensi dia sebagai selebgram. Harusnya tetap bisa profesional,” pungkasnya.

Di akhir penjelasannya. Tidak ada maksud buruk dari Rizky dengan menyampaikan hal ini. Lebih pada agar selebgram dan dunia usaha bisa saling berkolaborasi. Serta bisa saling menguntungkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: