Peningkatan Kargo Bandara APT Pranoto Samarinda Capai 329,66 Persen

Peningkatan Kargo Bandara APT Pranoto Samarinda Capai 329,66 Persen

Samarinda, nomorsatukaltim.com -  Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto mencatatkan peningkatan jumlah lalu lintas kargo sepanjang 2020. Yakni mencapai 329,66 persen. Peningkatan itu terjadi lantaran banyaknya masyarakat yang melakukan transaksi jual beli online.

Hal itu diungkapkan Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto Samarinda Agung Pracayanto. Kata Agung, masyarakat saat ini sedang melakukan pola hidup baru. Dengan cara mengurangi bepergian keluar rumah. Dan ada batasan untuk berinteraksi dengan orang lain. Semua itu tak lain karena pandemi seperti saat ini. "Akibatnya, mengalihkan transaksi dengan cara online," ungkapnya, Kamis  (25/2). Agung menyampaikan, peningkatan lalu lintas kargo akan kembali terjadi. Khususnya di tahun kerbau dengan elemen logam ini. Alasan dari apa yang disampaikan Agung tentu ada. Yakni kepastian pandemi yang belum pasti. Hingga beberapa transaksi harus dilakukan secara online. Agung menjelaskan, sebagai bandara pengumpul, pihaknya memiliki 5 maskapai yang beroperasi. Antara lain Citilink, Garuda Indonesia, Lion Air, Batik Air dan NAM Air. Ia mengatakan, bandara kebanggaan masyarakat Kota Tepian ini sudah memberikan layanan kepada 6 kabupaten/kota di sekitarnya. Yakni, Kutai Kartanegara (Kukar), Kutai Timur (Kutim), Mahakam Ulu (Mahulu), Kutai Barat (Kubar), Bontang, dan Samarinda. "Semoga saja layanan kargo kita bisa bertambah. Dan kota yang kami layani juga," katanya. Untuk moving penerbangan, kata Agung, dalam sehari ada 12 penerbangan. Dengan kedatangan dan keberangkatan memiliki jumlah yang sama, yakni 6 kali. Sementara jumlah penumpang jika dikalkulasikan per tahun, rutinitas penumpang yang berangkat dan datang melalui APT Pranoto Samarinda diperkirakan mencapai 1,5 juta penumpang. Dan hal itu sudah memenuhi target. Hal itu memberikan bukti bahwa APT Pranoto memiliki tingkat keaktifan yang tinggi. "Targetnya 1,2 juta (penumpang) per tahun, tapi kami lebih," ucapnya. Agung berharap, APT Pranoto bisa menjadi pintu gerbang pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kaltim. Dengan masterplan yang ada, pemenuhan kebutuhan sebagai bandara pengumpul secara bertahap akan dipenuhi. Sebelumnya, Agung mengaku akan memilah mana skala prioritas. Untuk melakukan pengembangan di bandara. "Secara bertahap dan terukur. Sesuai anggaran dan semuanya berdasarkan ketentuan Menhub (Menteri Perhubungan)," tambahnya. Agung melanjutkan, peningkatan pelayanan juga dilakukan. Diikuti dengan sejumlah peralatan dan fasilitas. Hal itu pun dibenarkan Kepala Seksi Teknik Operasi Bandara APT Pranoto Dwi Muji. Kata Dwi, pemasangan lampu landasan sudah dilakukan. Taxiway light, runway light, dan apron light sudah diselesaikan pembangunannya sejak 31 Desember kemarin. "Sepanjang 2.250 meter," tambahnya. Pengembangan bandara memang dilakukan sesuai kebutuhan masyarakat Kota Samarinda. Yang juga berpatokan pada jumlah warga Kota Tepian. Sebagai informasi, Bandar Udara APT Pranoto telah membangun pagar pengamanan sisi udara untuk anggaran 2018 dan 2020. Di mana, seluruh area sisi udara telah tertutup pagar dengan panjang mencapai 7.000 meter. "Pembangunan secara berkala dan sekali lagi, semuanya sesuai kebutuhan," pungkasnya mengakhiri. (nad/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: