Bahaya Longsor Masih Mengintai, Jalan Trikora Masih Diawasi
Samarinda, nomorsatukaltim.com - Titik Longsor di Jalan Trikora atau Teluk Bajau di Kelurahan Mangkupalas, Samarinda Seberang sudah ditangani. Untuk sementara dapat dilalui semua jenis kendaraan. Namun, ada bahaya yang masih mengintai. Tanah di tebing yang longsor di sisi jalan tersebut begitu labil. Ada potensi terus melorot dan kembali menutupi badan jalan.
"Jalan Trikora masih terus dikerjakan. Sementara satu jalur aman. Lalu lintas berjalan lancar. Tidak tersendat lagi," ujar Kepala UPTD Pemeliharaan Infrastruktur Wilayah II Dinas PUPR Pera Kaltim, Joniansyah, dikonfirmasi Senin (22/2/2021). Jalan tersebut tertimbun longsor pada medio September 2020. Dinas PUPR Pera Kaltim melalui UPTD Pemeliharaan Infrastruktur II hanya melakukan kontrol dan penanganan seadanya selama berbulan-bulan. Timbunan longsor berkali-kali dipindahkan. Namun tanah di bagian atasnya terus melorot. Kondisinya semakin hari kian parah. Hingga pada awal Februari tahun ini, otoritas menutup total akses tersebut. Selama enam hari pada 5-10 Februari. Untuk melakukan perbaikan sementara. Memindahkan material longsor dan menyemen ulang rigid jalan beton yang patah. Pada 11 Februari akses jalan kembali dibuka. Badan jalan yang rusak di titik itu sudah selesai diperbaiki. Satu dari dua jalur dapat dilalui kendaraan dari dua arah secara bersamaan. Tanpa bergantian seperti sebelumnya. Joniansyah mengatakan, pihaknya sudah memindahkan material longsor dari satu sisi badan jalan yang terdiri dari dua jalur itu. Kendati, ia mengakui pola penanganan yang dilakukan hanya bersifat taktis dan sementara. Sehingga pihaknya masih terus akan mengawasi. "Longsorannya kan sudah kita pindah sebagian. Makanya sudah dicor sebelah jalan itu. Sementara seperti itu, tapi masih tetap kita jaga," ucap dia. Melihat kondisinya, banyaknya tanah yang sudah tidak solid. Terlepas dari tebing di atas badan jalan. Sehingga masih tetap harus diwaspadai. Keadaan itu berpotensi tanah akan kembali melorot. Dan menutupi badan jalan. Menurutnya, kondisi tanah di lokasi tersebut sudah betul-betul labil. Karakternya lembek. Jenuh dengan air. Sehingga sangat rawan ketika terjadi hujan. "Makanya kita tetap jaga. Kita siagakan alat di sana," tandasnya. (das/eny)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: